Jumat, 11 Oktober 2019 17:16

Pengakuan Kapolsek yang Ditusuk Bersama Wiranto

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Foto/Ist.
Foto/Ist.

Kapolsek Menes Kompol Dariyanto masih dirawat di Rumah Sakit Sari Asih, Kota Serang, usai menjadi salah satu korban penusukan di lapangan Menes, Pandeglang.

RAKYATKU.COM - Kapolsek Menes Kompol Dariyanto masih dirawat di Rumah Sakit Sari Asih, Kota Serang, usai menjadi salah satu korban penusukan di lapangan Menes, Pandeglang, Banten.

Dariyanto mengaku mendapatkan total 5 kali tusukan saat terjadi penusukan ke Menkopolhukam Wiranto. Masing-masing di lengan kanan, dada, bahu dan bagian punggung.

Waktu itu, ia menunggu di lapangan karena mendengar rombongan Wiranto sudah sampai ke Cimaning. Jarak antara lokasi tersebut ke helipad sekitar 15 menit. 

Ia pun melakukan pengamaan dan penyambutan rombongan. Setelah datang, ia pun sempat bersalaman dengan Wiranto

"Saya bersamalaman setelah selesai saya selaku polisi saya membalikan arah. Karena di situ ada ajudan pakaian putih, setelah itu ada serobotan, kami sempat kena gesekan, saya nggak tahu pak Wiranto jatuh tapi si penyerobot itu jatuh karena desekan," kata Dariyanto di RS Sari Asih, Serang, Banten, Jumat (11/10/2019).

Sontak, katanya, semua orang yang ada di situ membantu, termasuk masyarakat. Wiranto kemudian dibawa ke mobil.

Setelah penyerangan pertama, ia sempat melirik ke kanan dan ke kiri. Ketika membalikkan punggung, ia tiba-tiba ditusuk dari belakang. Penusuk inilah katanya istri Abu Rara yang menggunakan jilbab.

"Akhirnya menyerang saya yang berpakaian jilbab, saya nggak tahu karena pisaunya tertutup kain, dia menghantam saya, tiba-tiba baju robek," ujarnya.

Menurutnya, yang melakukan penyerangan adalah Abu Rara kepada Wiranto. Kemudian dari arah belakang, perempuan yang juga istri Abu Rara melakukan serangan kepada dirinya.