RAKYATKU.COM - Pemerintah Sulawesi Selatan akan menjalin kerja sama dengan University of Tasmania melalui divisi The Institute for Marine and Antarctic Studies (IMAS).
Kerja sama itu untuk melakukan penelitian dalam rangka pengembangan dan pengelolaan sumber daya di Sulsel.
IMAS dikenal sebagai institut yang sukses melakukan penelitian dan pengembangan sumber daya maritim di Australia.
Dalam pertemuan dengan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, Executive Director IMAS Mr Terry Bailey, menjelaskan, kampus mereka masuk rangking keempat di dunia, dan pertama di Australia dalam hal pengolahan sumber daya alam.
IMAS, jelas Terry, lebih fokus dalam penelitian tentang perikanan, budi daya ikan, dan kelautan.
"Hasil penelitian diserahkan ke pemerintah dan pemerintah membuat kebijakan berdasarkan hasil riset," katanya.
Berdasarkan hasil riset mereka, kini pihak swasta di Tasmania telah sukses mengembangkan budi daya ikan salmon di air tawar.
Pada kesempatan itu, Nurdin Abdullah mengatakan, Sulsel memiliki potensi perikanan dan kelautan yang bisa dikerjasamakan.
"Saya minta IMAS menjalin kolaborasi dengan pemerintah Sulsel dan Unhas dalam bidang penelitian dan budi daya ikan," jelas Nurdin Abdullah.
Nurdin Abdullah meminta IMAS melakukan kajian yang mendalam tentang sistem pengembangan sumber daya perikanan, pertanian, dan peternakan.
"Saya minta IMAS melakukan riset untuk pengembangan sektor pertanian, perikanan, dan peternakan," jelasnya.
Menurut Nurdin Abdullah, harus ada langkah yang terukur untuk menjadikan Sulsel sebagai lumbung pangan, agar bisa menutupi kebutuhan nasional.
Untuk merealisasikan rencana tersebut, Nurdin Abdullah akan mengirim beberapa staf dari Pemprov Sulsel yang memiliki bakat dalam penelitian untuk belajar di IMAS.
"Harus dari staf Pemprov supaya program ini jalan," jelas Nurdin Abdullah usai pertemuan dengan Terry dan timnya.