Rabu, 09 Oktober 2019 21:15

Mengenal Autoimun, Penyakit Hasil Diagnosa Dokter RSPAD yang Bikin Kaget Ashanty

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ashanty dan Anang Hermansyah melakukan general check up ke RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Ashanty dan Anang Hermansyah melakukan general check up ke RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.

Belakangan ini, Ashanty memiliki banyak keluhan seputar kesehatan. Setelah memeriksakan diri ke RSPAD Gatot Soebroto, dia sangat kaget.

RAKYATKU.COM - Belakangan ini, Ashanty memiliki banyak keluhan seputar kesehatan. Setelah memeriksakan diri ke RSPAD Gatot Soebroto, dia sangat kaget.

Padahal, awalnya Ashanty hanya ingin menemani suaminya, Anang Hermansyah melakukan check-up ke RSPAD Gatot Subroto.

Iseng-ideng dia ikut general check-up. Apalagi, belakangan ini dia mengeluh sering sakit kepala. Dia bahkan menjadi pelupa.

"Diagnosa awal kaget banget, aku kena 'auto immune' sesuatu yg ngga pernah saya bayangkan, denger nya aja serem.. googling aja tadi ngeri2 banget.." tulis Ashanty di akun Instagramnya, Rabu (9/10/2019).

Ashanty menceritakan bahwa ia sering mengeluh sulit tidur, sakit kepala, belakangan suka menjadi pelupa, suka cemas, mudah stres, dan terlalu banyak pikiran. Ia mengaku sempat merasa takut setelah mencari tahu soal penyakit tersebut.

"Ngga tau selama ini aku sakit apa! Ngga bisa tidur kenapa? Sakit kepala dari dulu krn apa? pelupa bgt belakangan, suka cemas, mudah stres belakangan, gampang kepikiran!! untung cepet kesini dan untung ikut check kl ngga aku ngga akan pernah tau, selama ini aku kenapa begini.. ' lanjut Ashanty.

Penyakit autoimun merupakan kondisi saat sistem imun tubuh justru malah berbalik menyerang tubuh dan bukannya melindungi tubuh. 

Situs Healthline mengatakan terkadang penyakit autoimun hanya menyerang satu organ saja, namun ada juga yang menyerang seluruh tubuh.

Para dokter belum yakin apa yang menyebabkan penyakit autoimun. Genetik, pola makan, infeksi dan paparan pada zat kimia bisa menjadi beberapa faktor.

Menurut studi tahun 2014, wanita disebutkan 6,4 persen lebih banyak berisiko terkena penyakit autoimun.