Minggu, 06 Oktober 2019 15:05

Langsung Mutasi Polantas Penendang Ojol Usai Kejadian, Ini Kata-Kata Menyentuh Kapolres Bogor

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Insiden saat polantas menendang pengemudi ojek online di Bogor, Sabtu (5/10/2019).
Insiden saat polantas menendang pengemudi ojek online di Bogor, Sabtu (5/10/2019).

Terlalu gampang mengumbar amarah, oknum polisi lalu lintas di Bogor akhirnya diisolasi. Tidak boleh bersentuhan langsung dengan masyarakat.

RAKYATKU.COM - Terlalu gampang mengumbar amarah, oknum polisi lalu lintas di Bogor akhirnya diisolasi. Tidak boleh bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Penyebabnya sepele, satu kali tendangan dan pukulan ke helm pengemudi ojek online (ojol) pada Sabtu (5/10/2019). Dia tidak bisa menahan emosi saat jalur yang akan dilalui Presiden Joko Widodo diterobos ojol.

Pengemudi ojol yang merasa salah, langsung mendatangi polantas itu. Sambil membungkukkan badan, dia meminta maaf. Dia berusaha meraih tangan polisi untuk bersalaman.

Dia memang diberi maaf, tetapi sebelumnya kena hukuman dulu. Ditendang dan helmnya dipukul polisi. Video pemukulan itu langsung viral di media sosial.

Hari ini, oknum polantas itu langsung mendapat hukuman dari Polres Bogor Kota. Dia dipindahtugaskan.

Kapolresta Bogor Kota, Kombes Hendri Fiuser, mengatakan, oknum polisi itu dipindahkan ke bagian administrasi yang tidak bersinggungan langsung dengan masyarakat.

"Dimutasi di bagian admin sumda (sumber daya) itu," kata Hendri seperti dikutip dari Detikcom, Minggu (6/10/2019).

Mutasi dilakukan tidak lama setelah informasi pemukulan ojol sampai ke telinga Hendri. Mutasi dilakukan pada hari yang sama terjadinya pemukulan.

Peristiwa itu berawal ketika ada pengamanan VVIP Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melintas pada Sabtu (5/10/2019). Oknum polantas itu merasa kesal karena jalan yang seharusnya steril dan bersih dari kendaraan lain malah diterobos oleh ojol.

Hendri mengaku sudah sangat sering mengingatkan anggotanya bahwa polisi itu sifatnya salah satunya sebagai pelindung, pelayanan, pengayom masyarakat.

Hendri mengatakan polisi harus paham bahwa masyarakat di Indonesia masih ada yang tidak tertib dengan hukum. Untuk itu, dia mengimbau seluruh anggota Polres Bogor Kota bersabar dalam menjalankan tugas.

"Secapek apa pun, sekesal apa pun pastilah masyarakat kita ini masyarakat yang nggak sepenuhnya tertib hukum," kata Hendri.

"Lakukan saja tindakan sesuai prosedur hukum, ditilang, dan lain-lain, tidak perlu gunakan kekerasan. Ini kan negara hukum, ada aturan yang mengatur. Penggunaan kekerasan tidak boleh," lanjut dia.