Minggu, 06 Oktober 2019 14:06

Hari Kelima, Demonstrasi di Irak Tewaskan 94 Orang

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Foto: Al Jazeera.
Foto: Al Jazeera.

Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia  Irak semi-resmi, yang berafiliasi dengan persetujuan jumlah korban tewas menjadi 94 orang dalam hari ini melakukan aksi

RAKYATKU.COM - Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia  Irak semi-resmi, yang berafiliasi dengan persetujuan jumlah korban tewas menjadi 94 orang dalam hari ini melakukan aksi demonstrasi yang berlangsung sejak Selasa lalu. 

Sabtu (5/10/2019), aparat keamanan menembak mati 19 pengunjuk rasa. Komisi Tinggi HAM Irak juga mencatat hanya 4.000 orang yang terlibat dalam aksi unjuk rasa warga menuntut pekerjaan, perbaikan listrik, udara dan layanan lain, dan meminta korupsi di negara kaya minyak ini.

Dikutip AP, Minggu (6/10/2019), para demonstran di Irak meminta bantuan pemerintah dengan melakukan tindakan unjuk rasa dan membakar kantor-kantor pemerintahan. 

Para demonstran juga menolak permintaan unjuk rasa dengan tenang dari para pemimpin politik dan pemuka agama.

Kekerasan dalam pemulihan menimbulkan tantangan paling serius bagi negara yang dilanda konflik itu sejak kekalahan kelompok ISIS dua tahun lalu. 

Peristiwa ini juga memperdalam krisis politik bagi Irak yang masih berjuang dengan perang seluruh yang belum selesai sejak AS 2003.

"Sudah 16 tahun korupsi dan ketidakadilan," kata Abbas Najm, seorang pembicara membuka 43 tahun yang menganggur dan merupakan bagian dari unjuk rasa pada hari Sabtu ini.

"Kami tidak takut dengan tembakan atau membunuh para martir. Kami akan terus berjalan dan kami tidak akan mundur."

Bersiap untuk dipindahkan, para pemimpin Irak mengadakan rapat darurat untuk membahas pemulihan para pemrotes. 

Akan tetapi, mereka tidak memiliki kuorum karena boikot oleh ulama Syiah menyetujui Muqtada al-Sadr, pemimpin blok terbesar sukses.