RAKYATKU.COM, INDIA - Angkatan udara India, telah mengakui melakukan kesalahan besar. Itu setelah angkatan udara negara itu, menembak jatuh salah satu helikopternya sendiri selama bentrokan dengan Pakistan pada Februari lalu, menewaskan enam orang kru di dalamnya.
Helikopter Mi-17 jatuh pada 27 Februari 2019, ketika kedua negara terlibat dalam konflik udara atas Kashmir dalam pertempuran militer paling serius mereka selama bertahun-tahun.
"Pengadilan penyelidikan telah selesai dan itu adalah kesalahan kami bahwa rudal kami mengenai helikopter kami," kata kepala Angkatan Udara, Kepala Udara Marsekal Rakesh Kumar Bhadauria.
"Kami akan memastikan kesalahan seperti itu tidak terulang di masa depan".
Kepala IAF, menggambarkan insiden itu sebagai kesalahan besar, dan mengklaim langkah-langkah yang diperlukan sedang diambil sehingga insiden seperti itu tidak terulang.
Militer India pada saat itu, tidak memberikan alasan atas kecelakaan helikopter itu, tetapi sumber-sumber yang tidak disebutkan namanya di media setempat, mengklaim itu adalah tembakan dari kubu sendiri.
"Tindakan disiplin sekarang telah diambil terhadap dua petugas karena kecelakaan itu," kepala IAF mengatakan kepada Economic Times.
Helikopter itu ditembak jatuh di Budgam dekat Srinagar, sehari setelah para pejuang IAF membom sebuah 'kamp teror' yang digunakan oleh kelompok militan Jaish-e-Mohammed di Balakot, Pakistan.
Kamp dilaporkan telah menahan anggota kelompok militan - yang bertanggung jawab atas pemboman mobil bunuh diri di Kashmir, yang menewaskan 40 tentara India.
Sekarang telah terungkap, bahwa helikopter itu dijatuhkan oleh sistem rudal pertahanan udara SPYDER di pangkalan Srinagar India, NDTV melaporkan.
Kebingungan masih melingkupi berapa banyak pesawat lain yang ditembak jatuh dalam perikatan udara, dengan Pakistan mengklaimnya menewaskan dua jet tempur India, tetapi India mengatakan hanya kehilangan satu.
Sementara itu, India mengatakan mereka menembak jatuh F-16 Pakistan - sebuah pernyataan yang diulangi oleh Bhadauria pada hari Jumat - tetapi Pakistan membantahnya saat itu.
Kashmir telah dibagi antara India dan Pakistan sejak 1947, dan telah menjadi penyebab dua perang dan beberapa bentrokan. Tiongkok juga mengklaim bagian dari wilayah Himalaya.
Ketegangan kembali meningkat pada 5 Agustus, ketika India mencabut otonomi dari bagian Kashmir yang dikontrolnya.
