Jumat, 04 Oktober 2019 17:41

Veronica Koman Ngaku Diancam Diperkosa hingga Dibunuh

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Veronica Koman (kanan). Ist
Veronica Koman (kanan). Ist

Aktivis Veronica Koman akhirnya angkat bicara terkait intimidasi hingga ancaman terkait konflik di Papua oleh pemerintah. 

RAKYATKU.COM -- Aktivis Veronica Koman akhirnya angkat bicara terkait intimidasi, ancaman, dan kejadian yang disebutnya banyak ditutupi tentang konflik di Papua oleh pemerintah. 

Pengakuan pengacara Hak Asasi Manusia (HAM) untuk urusan Papua ini disampaikan dalam wawancara eksklusif di media Australia, SBS News yang disiarkan Kamis (3/10).

"Saya sudah diancam dibunuh sejak dua tahun lalu. Saat ini ancaman itu jadi pengalaman sehari-sehari. Ancaman dibunuh hingga pemerkosaan," kata Veronica.

Veronica menyebut banyak penyampai pesan dan informasi mengenai konflik di Papua diancam dibunuh. 

Padahal, klaim Veronica, hingga saat ini pun tak ada pihak yang bisa membantah tentang kebenaran yang disampaikan atas informasinya.

"Mereka mencoba membunuh penyampai pesan. Mereka tidak bisa menyangkal data saya (tentang Papua), Mereka tak bisa membantah sehingga mereka berusaha menghancurkan kredibilitas saya," ujar Veronica.

Meski barada di luar Indonesia, Koman mengatakan keluarganya masih berada di Indonesia dalam kondisi bahaya. Baru-baru ini, Koman menyebut polisi mengatakan mereka menggerebek rumahnya di Jakarta.

"Keluarga saya di Jakarta telah pindah lebih dari sebulan lalu. Menghindari upaya intimidasi itu," katanya dilansir CNNIndonesia.

"Orang bilang kamu di Australia tapi keluargamu ada di Indonesia dan kita bisa mencarinya," kata Koman menirukan bunyi ancaman yang kerap ia terima.

Veronica ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO) oleh Polda Jatim. Pengacara Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) itu dijadikan tersangka atas dugaan provokasi dan penyebaran informasi bohong insiden Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya.