Jumat, 04 Oktober 2019 13:41

Berbahaya, 10 Bahan Pangan Mengandung Boraks dan Formalin Ditemukan di Gowa

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Foto: Istimewa.
Foto: Istimewa.

Beberapa bahan makanan yang diperjualbelikan di pasar wilayah Kabupaten Gowa positif mengandung boraks dan formalin. Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Gowa

RAKYATKU.COM, GOWA - Beberapa bahan makanan yang diperjualbelikan di pasar wilayah Kabupaten Gowa positif mengandung boraks dan formalin. Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Gowa bereaksi atas adanya temuan itu yang membahayakan konsumen.

Dalam Surat Edaran Nomor 800/501/DKP tertanggal 01 Oktober 2019, temuan itu berdasarkan hasil pengujian testing laboratori oleh PT Mutu Agung Lestari Kabupaten Bogor. Disebutkan terdapat 10 jenis bahan pangan mengandung bahan berbahaya tersebut yang patut diwaspadai.

10 bahan pangan itu, yakni ikan kering, kerupuk, cincau, bakso, mi kering, mi basah, tempe, tahu, dan apel. Selain itu, terdapat pula bahan pangan yang sering ditemui oleh anak-anak adalah empek-empek.

Untungnya, surat edaran tersebut telah sampai ke masyarakat. Masyarakat diharapkan lebih waspada dalm membeli bahan pangan di pasar ataupun di tempat perbelanjaan lainnya.

Namun, belum mengetahui lokasi tempat perbelanjaan mana saja yang banyak memperjualbelikan bahan pangan berbahaya tersebut.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Gowa, Layla Azis Hamrat, angkat bicara. Layla mengatakan, selama dua bulan terakhir, pihaknya sudah beberapa kali turun ke lapangan dan mengunjungi pasar. Salah satunya di pasar induk Minasa Maupa di Gowa untuk uji sampel.

"Dari hasil uji itu, kami tidak temukan lagi 10 produk tersebut yang mengandung formalin dan boraks. Setelah dilakukan test kit, hasilnya sudah negatif," katanya.

Pada prinsipnya, pihaknya hanya akan terus melakukan pengecekan dengan turun ke lapangan untuk terus mencari bahan pangan yang berbahaya tersebut.

"Prinsip kami harus menjaga keamanan pangan masyarakat tanpa mencelakakan pedagang. Makanya kami lakukan terus pembinaan. Tapi kalau sudah keterlaluan kami pasti libatkan yang berwajib," katanya.

Namun, pihaknya tetap mengimbau kepada para pedangang yang ketahuan menggunakan bahan brbahaya tersebut, akan segera ditindaklanjuti.