Kamis, 03 Oktober 2019 02:00

Sembilan Hari Menuju ORX VI 2019, Peserta Sibuk Renovasi dan Servis

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Menjelang Open Road Expedition VI 2019, seluruh calon peserta disibukkan dengan renovasi dan servis kendaraan.
Menjelang Open Road Expedition VI 2019, seluruh calon peserta disibukkan dengan renovasi dan servis kendaraan.

Menjelang Open Road Expedition VI 2019, seluruh calon peserta disibukkan dengan renovasi dan servis kendaraan.

RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Menjelang Open Road Expedition VI 2019, seluruh calon peserta disibukkan dengan renovasi dan servis kendaraan.

Mereka juga mempersiapkan seluruh kebutuhan di salah satu bengkel mobil off road di Makassar, Rabu (2/10/2019). 

Program ORX menggabungkan off road dengan aktivitas sosial dan lingungan hidup. Aktivitas dalam ORX juga mendorong publikasi secara terbuka akan potensi wisata alam yang berada di wilayah terpencil dan terisolasi, khususnya di wilayah Sulawesi dan sekitarnya. 

Kegiatan ORX VI 2019 yang semakin dekat membuat keseharian terlihat beberapa calon peserta sampai rela nongkrong selama 24 jam  di bengkel. Makanya, pihak bengkel berinisiatif membuat basecamp atau titik kumpul para calon peserta OXR nanti.

Ketua panitia, Hamka Abbas mengatakan, hampir 80 persen kendaraan telah selesai dibangun sesuai regulasi dan spesifikasi standart ORX. Selebihnya 20 persen kendaraan masih proses penyelesaian. 

"Kami selaku panitia sangat khawatir bilamana tiba hari H kendaraan tersebut tidak layak untuk ikut di event yang akan dilepas di Anjungan Pantai Losari 11 Oktober 2019 nanti," ujar dia.

Terpantau di salah satu bengkel yang terletak di Jalan Raya Pendidikan B622 (Bengkel Culz Off Road) yang masih mengerjakan lima unit mobil off road dari 11 unit yang memilih bengkel ini untuk servis dan renovasi mobil calon peserta. 

"Hampir semua mobil di bengkel ini fokus pada sektor kelistrikan kendaraan dan roll bar (rangka pelindung kendaraan). Para pecinta off road sangat paham kalau semua komponen ini sangat wajib dilengkapi untuk memenuhi regulasi," tambah Hamka.

Tidak tanggung-tanggung para calon peserta rela mengeluarkan anggaran untuk melengkapi komponen kendaraan off road ini. Rata-rata ongkosnya Rp70 juta per mobil.

"Alhasil dengan adanya kegiatan ini, tentu bisa memutar roda perekonomian masyarakat khususnya penjualan suku cadang dan bengkel, sehingga bisa membuat bisnis di dunia otomotif semakin meningkat," katanya.

"Untuk kesiapan panitia pelaksana, semua kebutuhan atribut peserta di antaranya baju kaus, windbreaker (jaket anti angin), medali, trofi, semua stiker lambung dan sponsor yang akan ditempel pada kendaraan peserta, serta gate start dan banner, telah selesai diproduksi, dan dijadwalkan pekan ini seluruh kebutuhan logistics peserta akan dikemas untuk didistribusikan ke peserta dengan total 100 kendaraan peserta umum, 20 kendaraan peserta VIP, 11 kendaraan ofisial, enam kendaraan medis, empat kendaraan dari pasukan keamanan," urai Hamka.