Rabu, 02 Oktober 2019 21:01

Cerita Ansyari Mangkona saat Ajak Zainal Basri Palaguna Jadi Ketua PDIP Sulsel

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Andi Ansyari Mangkona
Andi Ansyari Mangkona

Ketua Bidang Kehormatan DPD PDIP Sulsel, Andi Ansyari Mangkona membeberkan perjalanan politik almarhum Mayjen TNI (purn) Zainal Basri Palaguna.

RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Ketua Bidang Kehormatan DPD PDIP Sulsel, Andi Ansyari Mangkona membeberkan perjalanan politik almarhum Mayjen TNI (purn) Zainal Basri Palaguna.

Mantan gubernur Sulawesi Selatan dua periode itu pernah menjabat sebagai ketua DPD PDIP Sulsel periode 2005-2015.

Dua periode memimpin partai berlambang banteng moncong putih itu, Zainal Basri Palaguna cukup dekat dengan Ansyari Mangkona.

"Waktu itu saya bendahara di periode pertamanya. Setelah itu dia tugaskan saya di badan kehormatan partai pada periode kedua," ungkap Ansyari kepada Rakyatku.com, Rabu malam (2/10/2019).

Ansyari mengaku ingat betul proses bergabungnya Zainal Basri Palaguna ke PDIP Sulsel yang langsung didaulat sebagai ketua saat itu.

Ansyari sosok di balik bergabungnya mantan Pangdam VII/Wirabuana itu ke partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut.

"Karena sayalah yang pertama mengajak beliau untuk bergabung dan membesarkan PDIP ke depan. Bukan dia yang mau duluan. Waktu itu saya bilang mohon kesediaan ta untuk jadi ketua. Dia bilang kok kenapa saya? Saya kan sudah pensiun. Saya bilang kan kita senang ajaran Soekarno, akhirnya dia bersedia," cerita Ansyari yang juga legislator DPRD Sulsel dari Fraksi PDIP ini.

Saat itu, kata Ansyari, Zainal Basri Palaguna berstatus non parpol.

"Saat itu dia berstatus non parpol tetapi memang sudah jadi simpatisan PDIP karena dia juga kan paham ajaran Soekarno," demikian Ansyari.

Diketahui, Zainal Basri Palaguna meninggal dunia di usia 80 tahun, di kediamannya, di Jalan Hertasning Raya Nomor 28, Makassar, Rabu sore (2/10/2019) pukul 16.15 wita. 

Almarhum meninggalkan seorang istri, empat putra-putri, dan 10 cucu.

Zainal Basri Palaguna lahir di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, 9 Maret 1939. Zainal adalah Gubernur Sulsel dua periode, menjabat sejak 1993 hingga 2003. Ia dilantik sebagai gubernur Sulsel menggantikan Ahmad Amiruddin.