Rabu, 02 Oktober 2019 19:01

Beri Rp300 Juta untuk Bayar Pembunuh Suami, Selingkuhan Pakai Rp200 Juta untuk Foya-foya

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi
Ilustrasi

BHS (33) memang licik. Selain berbuat serong dengan istri orang, dia juga menipu selingkuhannya tersebut.

RAKYATKU.COM, JAKARTA - BHS (33) memang licik. Selain berbuat serong dengan istri orang, dia juga menipu selingkuhannya tersebut.

BHS menjalin hubungan terlarang dengan YL (40), yang sudah bersuamikan VT. Untuk bebas mengumbar birahi dengan YL, BHS membujuk sang istri untuk melenyapkan suaminya.

Awalnya dia merencanakan memakai sianida. Tak tanggung-tanggung, BHS berangkat ke Singapura untuk membeli sianida itu. YL memberikan ATM suaminya kepada selingkuhannya itu, lengkap dengan nomor PIN.

Ternyata belakangan, sianida itu dibeli di toko online. Bahkan bukan sianida murni. Sianida itu kemudian ditumbuk menjadi bubuk dan diberikan ke YL untuk diminumkan ke suaminya.

Namun, YL tak pernah memberikan sianida itu ke VT. Selain takut, dia juga tak tega.

Akhirnya, BHS membujuk untuk skenario kedua. Menyewa pembunuh bayaran. Ada dua orang. Inisialnya HER dan BK. 

Untuk keperluan itu, BHS meminta uang Rp300 juta untuk sewa pembunuh bayaran. YL memberikan. Dia menggadaikan mobil pemberian suaminya. Namun, ternyata hanya Rp100 juta yang diberikan oleh BHS ke HER dan BK. Sisanya, Rp200 juta dia pakai berfoya-foya di Bali.

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Budhi Herdi Susianto, membeberkan hal tersebut. 

"Faktanya baru diberikan atau hanya diberikan Rp 100 juta. Yang Rp 200 juta digunakan oleh BHS untuk berfoya-foya untuk jalan-jalan," katanya seperti dilansir dari Suara.

Kombes Budhi juga membeberkan kronologi pembunuhan yang gagal itu.

Jumat, 13 September 2019, mereka beraksi. Saat itu, VT tengah menyetir mobil. BHS duduk di sebelahnya. Sedangkan salah satu pembunuh bayaran berinisial BK, duduk di belakang.

Setiba di Jalan Boulevard Gading Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, BHS berpura-pura mau muntah.

"Hentikan dulu mobilnya, saya pengen muntah," pinta BHS berpura-pura. 

VT pun menghentikan mobilnya. Saat itulah, BK menikam leher VT dari belakang.

Beruntung, setelah ditikam di leher, VT berhasil mengebut mobilnya. Dia berhasil lolos sebelum BK menikam perutnya.

VT tancap gas menuju rumah sakit terdekat, untuk mendapatkan perawatan hingga nyawanya terselamatkan.

Pihak rumah sakit kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Kelapa Gading.

Tiga hari kemudian, 16 September 2019, BHS diringkus di Bali, saat tengah berfoya-foya dengan uang pemberian YL.

"Selain mengambil dari tabungan, YL juga menggadaikan surat-surat kendaraannya untuk mendapatkan uang tunai yang kemudian diberikan kepada BHS untuk membayar pembunuh bayaran," kata Budhi.

Pada hari yang sama, polisi juga meringkus YL di kediamannya di kawasan Kelapa Gading. 

Dari tangan kedua tersangka, polisi menyita sejumlah barang bukti mulai dari racun sianida, jarum suntik, dan pisau. Selain itu, polisi juga mengamankan uang tunai yang diberikan YL kepada BHS.

Dua pembunuh bayaran, HER dan BK, saat ini masih dalam pengejaran Polres Metro Jakarta Utara.