Senin, 30 September 2019 10:04

Bicara Perang Nuklir di Sidang Umum PBB, PM Pakistan Tak Bisa Pulang karena Pesawat Tiba-Tiba Rusak

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
PM Pakistan, Imran Khan
PM Pakistan, Imran Khan

Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan sempat menjadi perhatian pada sidang majelis umum PBB di New York. Pidatonya banjir kritik.

RAKYATKU.COM - Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan sempat menjadi perhatian pada sidang majelis umum PBB di New York. Pidatonya banjir kritik.

Dalam pidatonya, Khan mengangkat masalah sengketa Kashmir dengan India. Dia bahkan "mengancam" akan risiko terjadinya perang nuklir antara kedua negara.

"Jika perang konvensional terjadi antara dua negara, apa pun bisa terjadi," ujar Khan. 

"Dan saat sebuah negara berkekuatan nuklir berjuang sampai akhir, maka itu akan berdampak jauh di luar perbatasan," tambahnya. 

Pernyataan Khan tersebut sempat menuai kritik dari peserta sidang majelis umum PBB. 

Perdana menteri Pakistan itu telah memimpin kampanye di seluruh dunia untuk meningkatkan kesadaran akan masalah Kashmir, sejak pencabutan status semi-otonomi kawasan itu yang telah diatur dalam konstitusi India sejak berpuluh-puluh tahun lalu. 

Sementara Perdana Menteri India, Narendra Modi, seperti yang sudah diperkirakan, tidak menyebutkan soal sengketa Kashmir maupun Pakistan dalam pidatonya.

Modi hanya membahas tentang pentingnya bagi dunia untuk bersatu melawan terorisme, sesuatu yang secara tersirat diarahkannya kepada Pakistan, seperti yang selalu dituduhkan India telah mendapat dukungan dari Islamabad.

Pesawat PM Pakistan Rusak

Usai mengikuti sidang umum PBB, Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan bertolak pulang menuju negaranya pada Jumat malam (27/9/2019).

Namun, pesawat yang ditumpanginya harus mendarat darurat hanya beberapa saat setelah lepas landas.

Pesawat yang berangkat dari Bandara Internasional JF Kennedy, pada Jumat (27/9/2019), itu terpaksa memutar balik dan mendarat darurat kembali di New York.

Mengutip surat kabar Pakistan, The News Internasional, Hindustan Times melaporkan, Khan hendak pulang menggunakan jet khusus yang disiapkan pemerintah Arab Saudi. Namun, pesawat itu kemudian memutar kembali ke New York beberapa jam kemudian karena ada masalah yang harus diperbaiki. 

Duta besar Pakistan untuk PBB, Maleeha Lodhi, yang sempat mengantar keberangkatan perdana menteri, bergegas kembali ke bandara setelah mendapat kabar jika pesawat tersebut berbalik arah dan kembali ke New York. 

Lodhi kemudian mengantarkan delegasi Pakistan kembali ke hotel Roosevelt, di mana perdana menteri telah menginap selama tujuh hari untuk mengikuti agenda sidang umum PBB. 

Khan, yang memimpin delegasi Pakistan dalam sesi ke-74 Majelis Umum PBB, sempat menunggu di bandara sementara waktu saat teknisi berusaha memperbaiki kerusakan pada pesawatnya. 

Namun diketahui kemudian bahwa perbaikan membutuhkan lebih banyak waktu, sehingga tidak memungkinkan bagi perdana menteri dan anggota delegasi Pakistan untuk kembali ke Islamabad pada hari itu. 

Rombongan pun memutuskan kembali ke hotel hingga Sabtu (28/9/2019) sebelum memutuskan apakah tetap menunggu perbaikan atau memilih menggunakan penerbangan komersial guna kembali ke Pakistan.