Minggu, 29 September 2019 15:50

Bupati Enrekang: Setop Tindakan Kekerasan, Cukup Warga Kami Jadi Korban

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Bupati Enrekang, Muslimin Bando.
Bupati Enrekang, Muslimin Bando.

Bupati Enrekang, Muslimin Bando, meminta masyarakat untuk menghentikan tindakan kekerasan dan kerusuhan.

RAKYATKU.COM, ENREKANG - Bupati Enrekang, Muslimin Bando, meminta masyarakat untuk menghentikan tindakan kekerasan dan kerusuhan. MB menyebut, kerusuhan tidak ada manfaatnya dan hanya membawa penyesalan serta kerugian.

Hal tersebut dia sampaikan, usai warga asal Enrekang menjadi korban kerusuhan di Wamena, Papua, beberapa waktu lalu. Empat warga yang masih satu keluarga itu dikabarkan dibakar massa.

"Kami sangat berduka cita, khususnya karena ada keluarga asal Massenrempulu yang jadi korban tewas," kata MB kepada media, Minggu (29/9/2019).

MB sendiri telah berkunjung ke rumah duka di Bolli, Desa Tuncung, Kecamatan Maiwa, beberapa waktu lalu. Dia menyampaikan belasungkawa dan sekaligus mengajak keluarga korban bersabar dan berbesar hati. 

"Saya sangat prihatin dan sedih. Hati saya perih mendengar dari keluarga tentang bagaimana kondisi para korban. Apalagi mereka ini satu keluarga. Kasihan sekali," ujarnya.

Oleh karena itu, MB mengimbau agar tindakan kekerasan dan kerusuhan mesti dihentikan. Sebagai sesama mahluk tuhan, kata MB, semestinya mengedepankan persaudaraan, rasa kemanusiaan, dan kasih sayang.

Sebanyak 31 warga menjadi korban tewas kerusuhan di Wamena. Empat dari delapan korban asal Sulsel, merupakan keluarga asal Enrekang. Mereka adalah Rustam (ayah), Irma (ibu), Ilmi (anak, usia 3 tahun), dan Erwin (keponakan).

Rustam dan Erwin dimakamkan di Enrekang, sementara Irma dan Ilmu dimakamkan di Pangkep.