Senin, 30 September 2019 05:00

Lima Proses yang Terjadi Pada Tubuh Saat Meninggal

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Lima Proses yang Terjadi Pada Tubuh Saat Meninggal

Kematian seseorang merupakan rahasia Illahi. Banyak pertanyaan mengenai kematian yang belum terjawab oleh kajian ilmu pengetahuan.

RAKYATKU.COM - Kematian seseorang merupakan rahasia Illahi. Banyak pertanyaan mengenai kematian yang belum terjawab oleh kajian ilmu pengetahuan.

Meski begitu, beberapa pertanyaan yang kerap menghantui, semisal kondisi tubuh setelah masuk liang lahat terus menjadi kajian.

Dilansir laman Dream dari Mother Nature Network ada lima hal yang terjadi pada tubuh orang meninggal.

1. Pemecahan Sel

Proses tubuh manusia terurai dan akhirnya membusuk dimulai hanya beberapa menit setelah kematian. Ketika jantung berhenti berdetak, kita mengalami apa yang disebut algor mortis, yaitu suhu tubuh turun sekitar 16 derajat celcius per jam sampai mencapai suhu kamar.

Tak lama kemudian darah menjadi lebih asam akibat dipenuhi karbondioksida. Hal ini menyebabkan sel-sel dalam tubuh pecah. Sel-sel ini mengosongkan enzim di dalamnya dan menyebar ke dalam jaringan. Setelah itu jaringan mulai mencerna diri mereka dari dalam.

2. Tubuh Pucat dan Membiru

Setelah tubuh menjadi pucat akibat sel darah merah dalam jumlah banyak, bergerak ke bagian tubuh yang paling dekat dengan permukaan tanah. Pergerakan ini disebabkan karena sirkulasi darah telah berhenti.

Sebagai akibatnya, beberapa bagian bawah tubuh akan membiru. Proses ini dikenal sebagai livor mortis. Karena itulah, bagian koroner bisa mengetahui dengan tepat jam kematian seseorang hanya dengan mempelajari tanda-tanda livor mortis ini.

3. Tubuh Menjadi Kaku

Sebagian besar orang mungkin pernah mendengar istilah rigor mortis. Istilah itu mengacu pada kondisi jasad yang kaku dan terasa sangat berat. Kondisi jasad menjadi kaku dan terasa berat ini terjadi tiga sampai empat jam atau hingga 12 jam setelah kematian.

Setelah 48 jam tubuh kembali normal setelah. Kondisi ini karena ada pompa di selaput sel otot manusia yang berfungsi mengatur kalsium. 

Ketika pompa berhenti bekerja setelah seseorang meninggal, kalsium membanjiri sel-sel tubuh yang menyebabkan otot berkontraksi dan mengeras.

4. Terjadi Pembusukkan

Setelah rigor mortis berlalu, tubuh mulai mengalami pembusukan. Fase ini bisa saja ditunda dengan melakukan pembalsaman seperti pada mumi. Tetapi, tetap saja pada akhirnya tubuh akan membusuk.

Proses pembusukan dimulai dari enzim di dalam pankreas yang memakan diri mereka sendiri. Pembusukkan semakin cepat karena enzim mendapat bantuan dari mikroba yang jumlahnya triliunan di dalam tubuh.

Peneliti, Caroline William di New Scientist menulis, " pewaris kondisi ini akibat 100 triliun bakteri yang telah menghabiskan seluruh hidupnya di dalam usus" .

Proses pembusukan enzim dan bakteri itu membuat tubuh, dari perut hingga ke bawah berubah warna menjadi hijau. Saat bakteri menghancurkan tubuh kita, dia melepaskan putresin dan kadaverin, senyawa yang membuat tubuh manusia berbau sangat busuk.

5. Bisa Terjadi Pengawetan Alami

Pembusukkan ini akan menyisakan tulang belulang yang tak berguna. Tetapi, ada kasus di mana pembusukkan menjadi tertunda karena jasad tertutup lilin.

Kondisi ini terjadi jika jasad bersentuhan dengan air atau tanah yang dingin. Pengawetan alami ini dikenal dengan adipocere, yaitu proses pembentukan bahan lilin dari bakteri yang menghancurkan jaringan tubuh.