RAKYATKU.COM - Massa Aksi Mujahid 212 tidak dizinkan melakukan demonstrasi di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Sabtu (28/9/2019).
Massa yang melakukan long march dari Bundaran Hotel Indonesia hanya diperbolehkan untuk menyampaikan orasi di Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat.
Sejatinya mereka akan melakukan aksi di depan Istana Merdeka, namun aksi itu urung dilakukan. Sebab polisi memasang barrier kawat berduri di depan Kemenkopolhukam.
Wakapolres Jakarta Pusat, AKBP Susatyo Purnomo mengatakan, alasan polisi hanya memperbolehkan massa dari berbagai ormas itu berdemo di Patung Kuda, karena kawasan tersebut bisa menampung massa yang banyak.
"Jadi, tentunya massa aksi akan setop di patung kuda. Karena di sana tempatnya juga lebih luas bisa menampung massa," kata Susatyo.
Selain itu, Susatyo mengimbau kepada para demonstran untuk langsung menuju ke Patung Kuda. Dia mengaku, aparat keamanan sudah disiapkan untuk mengawal aksi tersebut.
Namun, Susatyo tak merinci total persenel kepolisian yang dikerahkan selama para pendemo menggelar aksi di Patung Kuda.
"Tentunya semua kerawanan, kami lakukan antisipasi. Baik itu kerawanan seperti kemacetan lalu lintas, atau pun aksi-aksi lainnya. Atau pun kalau nanti ada penyusup atau ada provokator dan sebagainya, kami bersiap dengan semua kemungkinan. Itu bagian dari pengamanan pada hari ini," kata dia.
Susatyo menyebut rencana rekayasa lalu lintas akan diberlakukan secara situasional. Selama kegiatan unjuk rasa itu, polisi telah menutup jalan menuju istana dari arah MH Thamrin.
"Tentu kami akan melihat berapa jumlah massa yang akan hadir pada hari ini. Dan apabila nanti telah memenuhi jalan, tentu akan ada rekayasa arus lalu lintas, tergantung pada situasi saat nanti kegiatan," kata Susatyo.