Sabtu, 28 September 2019 10:33

Terungkap dari Autopsi: Randi Ditembak dari Jauh, Peluru Tembus Ketiak Kiri ke Dada Kanan

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Foto: Istimewa.
Foto: Istimewa.

Tim dokter telah melakukan autopsi terhadap mahasiswa Universitas Halu Oleo, La Randi, yang tewas saat demo di DPRD Sulawesi Tenggara.

RAKYATKU.COM - Tim dokter telah melakukan autopsi terhadap mahasiswa Universitas Halu Oleo, La Randi, yang tewas saat demo di DPRD Sulawesi Tenggara.

Dokter Raja Alfath Widya Iswara mengatakan, Randi tewas karena luka tembak. Luka yang diakibatkan peluru itu menembus masuk dari dada samping kiri dan keluar pada dada depan bagian kanan.

"Tembus, jalurnya panjang dan kedalamannya tak bisa kami ukur," ujar Raja Alfath Widya Iswara, dikutip Liputan6.com, Sabtu (28/9/2019).

Ada organ dalam yang ikut rusak terkena terjangan peluru. Luka ini mulai dari bagian paru-paru kanan hingga ke paru-pari kiri.

"Mengenai sedikit pembuluh darah, ada namanya media stinum, terletak di tengah paru-paru kanan dan paru-paru kiri," jelas Raja.

Melihat dari kaliber peluru, Raja Alfath menjelaskan mahasiswa tewas terkena peluru tajam. Akan tetapi, proyektil peluru tidak ditemukan.

"Lebar luka pada dada kiri yakni 0,9 sentimeter, sementara lebar lubang dada kanan sekitar 2,1 sentimeter," tambahnya.

Selain itu, tim dokter yang menangani operasi korban di RS Abunawas Kendari, mengatakan korban diduga ditembak dari jarak jauh. Sebelum meninggal, korban mengalami pendarahan hebat di dalam paru-paru.

"Dari hasil autopsi, mahasiswa tewas mengalami luka pada pembungkus jantung. Selain itu, luka terlalu dalam sehingga belum bisa dihitung jaraknya," ujar tim dokter Abunawas Kendari.

La Randi (21) sesaat sebelum tertembak, bersama ratusan rekannya yang lain berusaha menduduki kantor DPRD Sulawesi Tenggara. Polisi kemudian mengeluarkan sejumlah tembakan peluru tajam dan gas air mata dari Kantor Bulog.

Korban diketahui merupakan mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Halu Oleo (UHO), semester 7 angkatan tahun 2016.