Sabtu, 28 September 2019 08:46

Polisi Nigeria Bebaskan 300 Siswa Korban Kekerasan, Kondisinya Sangat Tidak Manusiawi

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Foto: AFP.
Foto: AFP.

Polisi membebaskan 300 siswa korban kekerasan di sebuah sekolah asrama Islam (boarding school) di Nigeria, Kaduna.

RAKYATKU.COM, KADUNA - Polisi membebaskan 300 siswa korban kekerasan di sebuah sekolah asrama Islam (boarding school) di Nigeria, Kaduna. Ratusan siswa yang ada di sekolah itu disebutkan dalam kondisi kaki terikat rantai besi.

Dilansir AFP, Jumat (23/9/2019), polisi menggerebek sebuah gedung di kawasan Kaduna pada Kamis (22/9/2019). Polisi mengatakan para korban dalam kondisi sangat tidak manusiawi.

"Kami menemukan sekitar 100 siswa dalam keadaan diikat rantai di sebuah ruangan kecil. Di antara mereka ada yang masih berusia 9 tahun. Mereka dikurung di sana dengan alasan untuk belajar dan menjadikan mereka orang yang bertanggung jawab," kata juru bicara kepolisian negara Kaduna Yakubu Sabo.

Sekolah itu disebutkan telah beroperasi selama 10 tahun. Siswa yang masuk ke sekolah itu kebanyakan sengaja didaftarkan orang tua untuk mendalami Alquran. Selain itu, untuk rehabilitasi dari penyalahgunaan narkoba serta penyakit lainnya.

Pemilik sekolah dan enam staf ditangkap. Para siswa yang berhasil diselamatkan kebanyakan memiliki bekas luka di punggung dan mengamalami cedera serius.

"Mereka mengalami kekerasan seksual. Di antara mereka mengaku disodomi oleh para guru," ujar Sabo.

Penggerebekan berawal dari informasi yang diterima polisi dari warga sekitar. Banyak warga yang curiga dengan aktivitas di dalam sekolah.

Personel kepolisian pun menemukan 'ruang penyiksaan' di dalam sekolah. Di dalam ruangan itu, para siswa dirantai, digantung, dan dipukuli.