Jumat, 27 September 2019 23:45

Usai Salat Magrib, Pendemo dari UINAM Khusyuk Mendoakan Mendiang Randi

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Mahasiswa UINAM, khusyuk mendoakan mendiang Randi usai salat magrib di jalanan, depan Kantor DPRD Sulsel, Jumat, (27/9/2019) - (Foto: Arfa Ramlan/Rakyatku.com)
Mahasiswa UINAM, khusyuk mendoakan mendiang Randi usai salat magrib di jalanan, depan Kantor DPRD Sulsel, Jumat, (27/9/2019) - (Foto: Arfa Ramlan/Rakyatku.com)

Jumat, 27 September 2019. Azan magrib berkumandang. Saat rekan-rekannya yang lain masih mengerahkan tenaga melempar batu ke arah aparat pengamanan di fly over, sejumlah mahasiswa dari Universitas Isla

RAKYATKU.COM, MAKASSAR -- Jumat, 27 September 2019. Azan magrib berkumandang. Saat rekan-rekannya yang lain masih mengerahkan tenaga melempar batu ke arah aparat pengamanan di fly over, sejumlah mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), menghampar jas almamater hijau mereka di atas aspal di depan Kantor DPRD Sulsel.

Salah seorang bertindak sebagai imam. Dua 'belalang tempur' polisi, tampak diparkir di bagian depan. Puluhan polisi juga berdiri siaga dengan tameng di sekitar mahasiswa yang salat. Tampak rona kelelahan di wajah mereka.

Usai salat tiga rakaat, sang imam memimpin doa bersama untuk mengenang almarhum Randi, mahasiswa Universitas Haluoleo Kendari Sulawesi Tenggara, yang menjadi tewas tertembus peluru tajam, saat aksi menolak Revisi Undang-undang KPK dan Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP), 26 September kemarin di Kendari.

Para mahasiswa tampak khusyuk mendoakan rekan mereka, yang telah mempertaruhkan nyawa demi menolak Revisi UU KPK, RKUHP.