Jumat, 27 September 2019 22:28

Usai Berbagi Air, Polisi Ingatkan Mahasiswa untuk Menunduk Saat Ada Lemparan Batu 

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Petugas menolong satu mahasiswa yang terkena lemparan batu rekannya, Jumat malam, 27/9/2019.
Petugas menolong satu mahasiswa yang terkena lemparan batu rekannya, Jumat malam, 27/9/2019.

Pengunjukrasa di Makassar, belum membubarkan diri hingga saat ini.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pengunjukrasa di Makassar, belum membubarkan diri hingga saat ini. 

Massa masih bertahan di sekitar fly over. Saat azan magrib berkumandang, massa aksi terpecah. Terjadi lemparan batu dari arah massa dan tembakan gas air mata dari arah petugas.

Massa melempar batu dari arah jalan AP Pettarani dan ada pula yang melempar dari arah Jl Perintis Kemerdekaan. Termasuk lemparan dari samping jalan tol.

Sementara itu, aparat kepolisian menembakkan gas air mata dari bawah fly over ke Jalan Pettarani dan ke arah Jl Urip Sumoharjo. Termasuk water canon, juga menyiram ke arah samping jalan tol.

Dari arah Jalan AP Pettarani, juga ada tembakan ke arah fly over. 

Sebagian petugas yang berada di kolong fly over, naik ke atas fly over lewat depan kantor DPRD Sulsel. Itu untuk menghentikan massa. Tembakan gas air mata pun beberapa kali ditembakkan. 

Massa tak mau kalah dan melakukan lemparan batu. Bahkan ada yang menggunakan busur hingga ke atas fly over.

Busur menancap nyaris masuk di kepala salah seorang wartawan senior di Makassar, Erwin. Busur menusuk pas di sebelah kanan topi yang digunakan.

"Hati hati ada busur. Ini rekan wartawan lengket di topinya," teriak personel Brimob yang berada di atas fly over. 

Sembari berlindung tameng lemparan dari arah Jalan AP pettarani, petugas juga berlindung lemparan dari arah fly over Jalan Urip Sumoharjo. Ada dua kelompok polisi yang berada di atas fly over.

Bantuan dari raimas (pengurai massa) tiba. Massa yang melempar dihalau turun dari fly over. Lemparan batu dan tembakan gas air mata kembali menghujan.

Berhasil menghalau massa turun, personel kepolisian bertahan di atas fly over. Sejumlah mahasiswa yang dominan menggunakan jas almamater, menyambangi barisan petugas agar tak ada tembakan gas air mata.

Suasana cair. Mahasiswa dan aparat kepolisian tampak bersahabat. Bahkan aparat kepolisian membagikan air ke beberapa mahasiswa. Beberapa di antaranya saling berjabat tangan dengan sangat ramah.

Mahasiswa mengambil dua badan jalan, begitupun dengan petugas kepolisian. Suasana cair ini terganggu dengan adanya lemparan dari samping fly over naik ke fly over. 

Mahasiswa langsung terbagi dua saat lemparan batu tersebut dibalas dengan gas air mata oleh aparat. 

"Menunduk semua, awas kepala," ungkap petugas kepada para mahasiswa. 

Aparat secara bertahan menghalau massa. Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Wahyu Dwi Ariwibowo pun terlihat mengarahkan anggotanya.

"Kita turun secara bersamaan," ungkap Dwi memberi arahan ke personelnya untuk menghalau massa.

Secara bertahap, petugas menghalau mundur massa yang dibalas dengan lemparan batu. Sementara mahasiswa diarahkan ke pinggir agar tak terkena lemparan dari samping fly over.

"Ke pinggir semua menunduk," seru para petugas.

Meski mahasiswa sempat berusaha menghalangi petugas agar tak menembakkan gas air mata, para petugas tetap berusaha untuk menghalau massa yang terus melempar. Bahkan melempar ke arah para mahasiswa dan petugas. Satu mahasiswa mengalami bocor kepala akibat lemparan batu. Sontak teman yang menggunakan almamater hijau dengan logo UMI memberi bantuan P3K. Petugas kepolisian pun terlihat membantu.

Mahasiswa tersebut langsung dibonceng oleh seorang tim raimas mendapat pertolongan. 

Petugas kembali bertambah di atas fly over. Bantuan pun datang di jalan samping fly over. Petugas memukul mundur massa di ruas jalan menuju ke arah Jalan Perintis Kemerdekaan. 

Tembakan gas air mata dan lemparan batu pun kembali terjadi. Pasukan berhasil menghalau massa di samping fly over. Massa sudah terpukul mundur di depan kampus Unibos. Petugas yang di atas fly over juga maju. Sementara para mahasiswa tetap ditahan di atas fly over agar tak terkena lemparan batu. 

Massa bertahan di jembatan Pampang. Terlihat gas air mata ditembakkan ke arah jembatan, ke arah kampus Unibos, termasuk ke arah Jalan Pampang. Lemparan batu pun melayang dari dalam lorong yang dibalas dengan gas air mata oleh petugas.

"Masyarakat yang tidak punya kepentingan, pulang saja. Kami sementara bertugas. Tolong kami dibantu," terdengar arahan dari arah mobil komando milik polisi. 

Saat ini, pukul 21:55 Wita kondisi lalulintas di sudah lancar, setelah sempat lumpuh total.