RAKYATKU.COM, BRISBANE - Rabu malam, 25 September 2019. Nilisi 'Nick' Kaniki (24), menyeret dua anak Zelma Adem Ibrahim (24), ke dalam kamar di rumahnya di Logan, selatan Brisbane, Australia.
Satu bocah laki-laki berusia 2 tahun, buah cinta Kaniki dan Zelma, dan bocah perempuan 6 tahun hasil hubungan Zelma dengan suami sebelumnya.
Setelah menjebloskan kedua bocah itu ke kamar, Kaniki lalu menguncinya dari luar.
Dia lalu mendekati Zelma, menjambak rambutnya, lalu menghujaninya dengan tinju. Dari dalam kamar, dua bocah itu terus bergidik setiap mendengar teriakan menyayat sang ibu.
Sekitar pukul 06.13 waktu setempat, Kaniki membuka pintu kamar. Dua bocah itu menghambur keluar dan melihat ibunya terbaring di lantai dengan wajah penuh luka.
Gadis 6 tahun itu, lalu menelepon triple zero (panggilan darurat setempat).
"Putrinya yang masih muda dengan putus asa menelepon triple zero untuk meminta bantuan, setelah dugaan pembunuhannya," ujar salah seorang tetangga.
Paramedis dipanggil ke tempat kejadian pada pukul 06.30 pagi, tetapi sayang, nyawa Zelma tidak bisa diselamatkan.
Kaniki, dari Acacia Ridge, dibekuk polisi. Pada hari Kamis, tuduhan pembunuhan Kaniki disebutkan di Pengadilan Magistrat Beenleigh, tetapi ditunda segera setelah itu.
Dia tidak memenuhi syarat untuk mengajukan jaminan, karena keseriusan tuduhannya.
Kaniki ditahan kembali di pengadilan yang sama untuk sidang pada 13 November mendatang.
Ibu angkat Zelma, Suzanne Mullineux kepada Courier Mail mengatakan, sehari sebelum pembunuhan, putri angkatnya tersebut sempat bermanja-manja pada dirinya. "Ibu...aku mencintaimu," ujar Suzanne menirukan ucapan Zelma.
“Meskipun dia bukan darah dagingku, dia adalah putriku. Anak-anaknya adalah cucu-cucu saya. Dia adalah gadis yang cantik. Dia adalah bayi saya dari semua gadis yang saya lewati di jalanan," ungkapnya.
Suzanne membawa Zelma ke rumahnya selama kerusuhan Logan 2013 lalu, ketika dia menemukannya bersembunyi di bawah carport-nya.
"Saya bilang kepadanya, kau bisa memanggilku ibu angkat jika kau mau, tapi dia akan memanggilku ibu. Saya adalah ibunya," tambah Suzanne.
Suzanne bilang, putri angkatnya adalah 'malaikat' yang mendedikasikan hidupnya untuk kedua anaknya.
"Keluarga itu, dari Sudan. Pindah ke rumah itu beberapa bulan lalu," kata seorang tetangga.