Kamis, 26 September 2019 06:30

Sudah Benarkah Cara Mengaji Anda? Silakan Uji di Sini

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Sudah Benarkah Cara Mengaji Anda? Silakan Uji di Sini

Alquran tidak diturunkan begitu saja, melainkan dengan cara membacanya.

RAKYATKU.COM - Alquran tidak diturunkan begitu saja, melainkan dengan cara membacanya.

Dalam Alquran itu sendiri, Allah subhanahu wata'ala memerintahkan kita agar kita membaca Alquran dengan tartil.

"Dan bacalah Alquran itu dengan tartil." (QS. Al-Muzammil: 4)

Ali bin Abi Thalib menjelaskan makna tartil dalam ayat, "Mentajwidkan huruf-hurufnya dengan mengetahui tempat-tempat berhentinya". (Syarh Mandhumah Al-Jazariyah, halaman 13)

Ibnu Abbas mengataan, bibaca dengan jelas setiap hurufnya.

Abu Ishaq mengatakan, membaca dengan jelas tidak mungkin bisa dilakukan jika membacanya terburu-buru. Membaca dengan jelas hanya bisa dilakukan jika dia menyebut semua huruf, dan memenuhi cara pembacaan huruf dengan benar. 

Inti tartil dalam membaca adalah membacanya pelan-pelan, jelas setiap hurufnya, tanpa berlebihan. (Kitab al-Adab, as-Syalhub, halaman 12)

Dalam kisah, Abu Bakar dan Umar Radhiyallahu ‘anhuma pernah menyampaikan kabar gembira kepada Ibnu Mas’ud.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, "Siapa yang ingin membaca Alquran dengan pelan sebagaimana ketika dia diturunkan, hendaknya dia membacanya sebagaimana cara membacanya Ibnu Mas’ud." (HR. Ahmad 36, dan Ibnu Hibban 7066).

Hadis ini menunjukkan keistimewaan bacaan Alquran Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu. Bacaannya sama dengan ketika Alquran diturunkan. 

Beliau membacanya dengan cara ‘ghaddan’ artinya segar yang belum berubah. Maksudnya suaranya menyentuh (as-Shaut an-Nafidz) dan memenuhi semua hak hurufnya.

Untuk itulah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam suka mendengar bacaan Ibnu Mas’ud, dan bahkan hingga beliau menangis.

Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu bercerita, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyuruhnya untuk membaca Alquran.

“Bacakan Alquran!” pinta Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

“Ya Rasulullah, apakah akan membacakan Alquran di hadapan Anda padahal Alquran turun kepada Anda?” tanya Ibnu Mas’ud.

"Ya, bacakan!"

Kemudian Ibnu Mas’ud membaca surat An-Nisa. Ketika sampai di ayat, "Bagaimanakah jika Aku datangkan saksi untuk setiap umat, Aku datangkan kamu sebagai saksi bagi mereka semua."

Tiba-tiba Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam minta agar bacaan dihentikan. Ibnu Mas’ud melihat ke arahnya, ternyata air mata beliau berlinangan. (HR. Bukhari 5050 & Muslim 1905).

Bagi Anda yang belajar membaca Alquran sesuai tajwid, video berikut ini bisa jadi referensi selain berguru langsung: