Rabu, 25 September 2019 09:51

Dengan 2 Parang Pria Ini Tebas 2 Rekan Kerjanya, Polisi Bidikkan Peluru ke Dada dan Kepala

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Korban pemarangan di pabrik B.Braun, Penang, Malaysia.
Korban pemarangan di pabrik B.Braun, Penang, Malaysia.

Hari itu, di Pabrik B.Braun di Balik Pulau, Penang, Malaysia. Para karyawan bekerja seperti biasa.

RAKYATKU.COM, PENANG - Hari itu, di Pabrik B.Braun di Balik Pulau, Penang, Malaysia. Para karyawan bekerja seperti biasa.

Tiba-tiba seorang karyawan pria datang, memasukkan surat pengunduran dirinya, setelah tak muncul bekerja selama seminggu. Usai mengundurkan diri, pria berusia 25 tahun itu menuju ke mobilnya.

Dia lalu mengambil dua bilah parang. Dengan senjata ganda itu, dia masuk kembali ke dalam pabrik. Dia menuju ke seorang rekan kerja wanitanya yang berusia 45 tahun.

"Cuss..crasshhh," pedang disabetkan. Lengan wanita itu terpotong jadi tiga bagian.

Dia lalu menuju ke seorang pria berusia 53 tahun. Lalu menyabetkan parangnya. Beruntung, pria itu hanya tergores. Korban pria lalu melarikan diri dan berteriak ke rekan-rekannya untuk menghindar.

"Awas....lari....ada penebas...ada penebas!" teriaknya. Yang lain lalu menghubungi polisi.

Dilansir dari China Press, tersangka terus berjalan mengitari pabrik, mencari korban-korban berikutnya. Seorang rencana menghidupkan alarm pabrik, tapi dikhawatirkan justru membuat tersangka semakin kalap.

Untunglah, polisi segera tiba. Polisi lalu memperingatkan tersangka yang bekerja sebagai asisten petugas kendali mutu itu, agar membuang parangnya.

Namun bukannya membuang parang, tersangka justru merangsek maju ke arah polisi sambil mengacungkan parang.

"Dorr!! Dorr!!" peluru ditembakkan ke kepala dan dada tersangka. Dia lalu ambruk ke tanah, menggelepar-gelepar, lalu diam. 

Korban perempuan, sayangnya meninggal di tempat karena parahnya luka-lukanya. Sementara korban laki-laki dirawat di rumah sakit. 

Polisi mengatakan, penyelidikan mengenai motif mengamuk pria itu sedang berlangsung, juga hubungan tersangka dengan kedua korban.

Tersangka dilaporkan menderita depresi, karena dia menghabiskan sebagian besar waktunya sendirian di sebuah ruangan dalam dua tahun dia bekerja di sana, menurut The New Straits Times.

Kasus ini akan diselidiki berdasarkan Bagian 302 dari KUHP untuk pembunuhan, dan Bagian 307 dari kode yang sama untuk percobaan pembunuhan.