RAKYATKU.COM - Gencarnya pemberitaan terkait terbitnya surat keputusan DPP PKS menyangkut posisi wakil ketua DPRD Sulsel dari PKS ditanggapi Muzayyin Arif.
Keputusan tersebut, kata dia, sepenuhnya ditetapkan oleh DPP PKS. Tentu dengan pertimbangan yang matang.
Muzayyin menegaskan, dirinya sepenuhnya siap mengemban amanah jika dipercaya menjabat sebagai wakil ketua DPRD Sulsel.
"Tapi sampai saat ini saya belum lihat SK-nya, kita jalani saja. Mengalir apa adanya," ujarnya, Selasa (24/9/2019).
Muzayyin menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut ke DPP PKS. "Partai tentunya punya mekanisme dalam menentukan siapa yang dianggap lebih layak untuk menduduki posisi itu (wakil ketua)," kata Muzayyin.
Penentuan wakil ketua DPRD Sulsel ditetapkan oleh DPP PKS. "Sehingga kami sebagai kader PKS di daerah wajib menaati apapun keputusan dan kebijakan partai," paparnya.
Komitmen Menjaga Marwah Partai
Muzayyin Arif berbincang dengan Presiden PKS, Sohibul Iman dalam sebuah kesempatan di Jakarta, beberapa waktu lalu.(FOTO: DOK PRIBADI)
Sebagai partai dakwah, kader PKS wajib menjaga amanah yang diberikan oleh masyarakat. Kepercayaan masyarakat yang amat besar membuat PKS bisa memperoleh suara yang besar saat pemilu.
Pada periode 2009-2014, PKS sempat mendapat jatah pimpinan DPRD Sulsel. Saat itu diduduki Surya Dharma yang kini menjadi ketua DPW PKS Sulsel.
Pada periode berikutnya, 2014-2019, PKS kehilangan kursi pimpinan karena kalah bersaing dengan Partai NasDem pada Pemilu 2014.
Muzayyin menambahkan amanah sebagai wakil DPRD tersebut akan dimanfaatkan sebagai upaya untuk memaksimalkan asas manfaat ke masyarakat.
Sebagai kader PKS, kita punya kewajiban menjaga marwah dan integritas partai. Partai ini adalah partai kader. Setiap kader wajib menjaga nama baik partai.
"Kami sebagai kader wajib taat dan punya tugas menjaga nama baik partai," tegasnya.
Ia menyebut pesan presiden PKS agar setiap kader membangun kebersamaan, mengutamakan soliditas partai, menjadikan partai lebih baik.
Dari delapan kader yang duduk di DPRD Sulsel, ada dua nama yang direkomendasikan ke DPP.
"Partai mungkin melihat yang menonjol dari saya sebagai peraih suara terbanyak dari delapan kader ini. Tapi pada dasarnya kita patuh dan taat terhadap putusan partai," ungkapnya.
Sebelumnya PKS mengirim mengirim dua nama ke DPP untuk mengisi posisi wakil ketua DPRD Sulsel. Keduanya adalah Sri Rahmi dan Muzayyin Arif.
Di mata Muzayyin Arif, politisi perempuan Sulsel, Sri Rahmi, yang ditunjuk sebagai ketua Fraksi PKS di DPRD sebagai kader yang punya banyak pengalaman.
“Beliau orang hebat, politisi perempuan yang jadi sumber inspirasi perempuan Sulsel,” terang Muzayyin.
Saat ini Muzayyin Arif lebih banyak membangun silaturahmi dengan masyarakat yang ada di dapilnya.
Selain itu, dalam konteks keumatan, Muzayyin menjalin komunikasi dengan ulama dan ketua organisasi Islam di Sulsel.
"Meminta nasihat dari ketua MUI Sulsel, ketua PP Muhammadiyah Sulsel, ketua BKPRMI Sulsel, pimpinan DPP Wahdah Islamiyah, dan para tokoh masyarakat," jelasnya.