Senin, 23 September 2019 23:10

Diwarnai Banyak Insiden, Pelatih PSM Sebut Laga Lawan Semen Padang "Crazy Game"

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Laga Semen Padang melawan PSM Makassar pada pekan ke-20 Liga 1 2019, Senin (23/9/2019). (Foto: PSM Makassar)
Laga Semen Padang melawan PSM Makassar pada pekan ke-20 Liga 1 2019, Senin (23/9/2019). (Foto: PSM Makassar)

Pelatih PSM Makassar, Darije Kalezic, seakan tak percaya situasi yang dihadapi anak asuhnya saat menantang tuan rumah Semen Padang.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pelatih PSM Makassar, Darije Kalezic, seakan tak percaya situasi yang dihadapi anak asuhnya saat menantang tuan rumah Semen Padang di pekan ke-20 Liga 1 2019, Senin (23/9/2019).

Dua penjaga gawang PSM, Rivky Mokodompit dan Hery Prasetyo, harus keluar lapangan akibat cedera serius. PSM pun harus bermain dengan 10 pemain pada akhir-akhir laga. Sebabnya, tim Juku Eja telah menghabiskan jatah tiga kali pergantian pemain saat itu.

Akibatnya, gawang PSM harus dikawal oleh winger, Zulham Zamrun selama 10 menit jelang pertandingan berakhir. 

Saat Zulham melakoni perannya sebagai kiper itulah, Semen Padang berhasil memanfaatkan situasi di akhir laga untuk mencetak gol. Tim Kabau Sirah, julukan Semen Padang, pun unggul 2-1 atas PSM.

"Pertandingan ini gila. Crazy game. Tapi sebagai pelatih PSM, saya memberikan selamat kepada Semen Padang. Inilah sepak bola," ungkap Darije dalam sesi jumpa pers usai pertandingan.

Menurut arsitek asal Bosnia Herzegovina ini, pada babak pertama anak asuhnya sempat mengontrol permainan. Hanya, katanya, cederanya Rivky di akhir babak pertama menjadi titik balik menurunnya performa para pemainnya.

"Kita tahu laga ini sangat sulit apalagi ditambah dengan keadaan-keadaan yang tak menguntungkan kita. Pemain sudah bersiap dengan baik. Kita unggul di babak pertama, dimana Semen Padang tak pernah sampai di kotak penalti kita hingga saat masuk satu kali mereka langsung mencederai kiper kita. Itulah yang pertama dan terakhir kalinya di babak pertama. Lalu mereka memimpin 1-0," beber Darije.

Pada babak kedua, kata Darije, anak asuhnya mencoba mengembangkan permainan. Hanya, katanya, petaka kembali terjadi kala Hery Prasetyo yang diplot menggantikan Rivky juga harus mengalami cedera serius. 

Selain itu, pada awal babak kedua, Marc Klok juga harus menepi akibat mengalami cedera. Posisi Klok selanjutnya digantikan oleh Raphael Maitimo.

"Di babak kedua, kita layak menyamakan skor menjadi 1-1. Pada saat semua orang berpikir bahwa kita akan membuat gol kedua, ada hal gila yang terjadi dimana kiper kita (Hery) harus kembali cedera dan ditarik keluar. Pada saat itu kita tidak punya pengganti lagi. Kita harus bermain dengan 10 orang. Zulham jadi penjaga gawang, dan semua orang bisa melihat bagaimana dia kemasukan gol," ketusnya.

Senada dengan itu, gelandang PSM, Rizky Pellu mengaku kekalahan ini karena timnya mengalami sejumlah insiden-insiden yang sangat tidak menguntungkan.

"Semua tahu di babak kedua tadi kita sempat mengontrol permainan. Tapi di 15 menit terakhir kita kehilangan pemain dan Zulham harus jadi kiper. Kita telah bekerja keras dan insyaallah akan berusaha lebih baik lagi di pertandingan selanjutnya," demikian gelandang Timnas Indonesia itu.

Sekadar diketahui, dengan kekalahan ini, PSM masih memperpanjang catatan rekor minornya saat menjalani laga tandang. Sejauh ini, dari delapan laga tandang yang telah dilakoni Willem Jan Pluim cs di Liga 1 2019 ini, PSM tak sekalipun merebut kemenangan. Hanya mampu bermain imbang sebanyak tiga kali dan sisanya lima kali harus menelan kekalahan.

Saat ini, PSM masih tertahan di posisi ke-9 klasemen sementara Liga 1 2019 dengan torehan 27 poin hasil dari 17 kali bertanding.