RAKYATKU.COM, UKRAINA - Jumat, 23 Agustus 2019. Anton melangkah riang menuju rumahnya di Enerhodar, Ukraina Selatan. Di tangannya ada kertas ulangan. Itu nilai terbaik yang diterimanya selama duduk di bangku sekolah dasar.
Sampai di flat, dengan gembira dia mendekati orang tuanya. Memperlihatkan lembaran kertas ulangannya.
Sejenak orang tuanya mengernyitkan dahi. "Apa ini?" bentaknya.
"Nilai ulangan saya pak. Itu paling bagus. Saya bisa dapat nilai 5," ujar Anton mulai takut.
Bukannya menerima pujian, orang tuanya justru mencengkeram kerah bajunya. "Plakkk!" sebuah tamparan mendarat ke pipi anak itu.
Anton yang berharap hasil ujiannya kali ini mendapat apresiasi orang tuanya, justru kembali mendapat penganiayaan. Dia lalu berlari ke jendela, lalu melompat ke bawah.
Tetangga di lantai bawah, Zhanna berkata, dia mendengar orangtua Anton merobek pakaiannya dan memukulinya. Sejenak diikuti oleh keheningan, lalu terdengar suara seorang anak berlari.
"Beberapa detik berlalu dan ada bunyi mengerikan ketika tubuh menyentuh tanah," tambahnya. “Saya melihat keluar dari jendela dapur saya, dan melihat anak laki-laki itu terbaring di bawah. Saya memanggil ambulans dan polisi."
"Dia jatuh sembilan lantai dan terbunuh seketika," kata penyelidik setempat.
Orang tua Anton sempat melarikan diri, namun tertangkap.
Tetangga lain berkata, “Saya melihat keluarga naik ke flat mereka. Sepuluh menit kemudian bocah itu terbaring di tanah ketika orang tuanya berlarian di jalan."
Anton menderita cedera kepala yang mengerikan dan dinyatakan meninggal di tempat kejadian.
Kedua orang tua mengaku memukuli putra mereka, menurut laporan setempat, dan mereka sekarang sedang diselidiki.
Mereka berkata, bahwa mereka memukulinya setiap kali dia melakukan kesalahan, tetapi sekarang telah melarikan diri.
Guru sekolahnya Oksana Zelenska berkata: "Bocah itu tertinggal di sekolah dan kami harus menahannya di kelas satu. Orang tuanya sama sekali tidak tertarik padanya."
Psikolognya Zoya Pershyna menambahkan: "Anton mengunjungi saya untuk konseling beberapa kali. Saya tidak pernah melihatnya datang."