Kamis, 19 September 2019 18:51

Jenis Pekerjaan yang Berisiko Bagi Paru-Paru

Muh. Taufik
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Beberapa pekerjaan yang bisa mengancam kesehatan paru-paru

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Sebagai salah satu organ vital manusia, paru-paru memiliki peranan penting bagi tubuh kita. Jika organ ini tidak bekerja dengan baik, maka beberapa masalah kesehatan yang cukup serius bisa mengancam kita.

Beberapa pekerjaan yang bisa mengancam kesehatan paru-paru antara lain:

1.Peternak dan Petani

Banyak orang yang berpikiran bahwa menjadi seorang petani atau peternak bisa bebas dari polusi yang berbahaya bagi paru-paru.Karena mereka tinggal di pedesaan yang memiliki udara segar. Namun, pada kenyataannya pekerjaan mereka juga bisa menjadi ancaman bagi paru-paru. Petani yang mengaplikasikan pestisida pada tanaman biasanya tanpa pengaman dan penutup mulut, sehingga bahan kimia tersebut bisa masuk dengan mudah ke paru-paru. Selain itu serbuk dari jerami dan padi yang mereka hirup setiap harus bisa menyebabkan asma, sesak dada, dan batuk-batuk.

2.Pembuat roti dan kue (baker)

Ketika seorang baker membuat kue, ternyata ada jutaan debu dari tepung serta bahan lainnya yang bertebaran di udara. Apabila terhirup maka ada risiko kesehatan yang mengancam seperti alergi debu dan asma. Beberapa hasil penelitian menunjukkan sekitar 15% kasus asma pada orang dewasa berasal dari seorang baker atau pembuat kue.

3.Bartender atau Pramusaji

Pasti tidak ada yang menyangka bahwa profesi sebagai pramusaji atau bartender cukup membahayakan kesehatan paru-paru kita? Hal ini bisa terjadi karena mereka selalu terpapar asap rokok yang berasal dari pengunjung restoran selama seharian. Mereka yang menjadi perokok pasif juga memiliki kemungkinan besar untuk terkena gangguan kesehatan pada paru-paru, seperti terkena kanker paru.

4.Buruh Tekstil

Pekerjaan di industri tekstil juga cukup rawan bagi kesehatan paru. Seorang buruh tekstil sangat rentan terkena penyakit bisinosis. Penyakit tersebut disebabkan oleh debu dari rami, kapas, sisal, serta bahan pembuat tekstil lainnya yang masuk melalui hidung. Gejalanya sendiri yakni batuk kering dalam jangka waktu lama disertai dengan dada yang terasa sesak.

5.Kapster Salon

Pemangkas atau penata rambut (kapster salon) yang bekerja di studio kecantikan juga rentan terkena gangguan kesehatan pada paru-paru. Selama bekerja mereka akan menghirup partikel-partikel halus yang berasal dari bahan perawatan rambut seperti cat pewarna atau hair spray. Beberapa produk lain seperti pelurus rambut yang mengandung formaldehida juga berbahaya bagi paru karena mengandung zat karsinogen penyebab kanker.

6.Tenaga Medis

Banyak orang yang meyakini bahwa bekerja di rumah sakit atau klinik adalah pekerjaan yang paling aman, namun kenyataan justru tidak begitu. Tenaga medis seperti dokter dan perawat cukup rentan terkena berbagai jenis penyakit yang menyerang paru. Mulai dari TBC, kanker, hingga SARS.

7.Pemadam Kebakaran

Pakaian pelindung dan peralatan pendukung lainnya memang khusus dirancang agar pemadam kebakaran bisa terlindungi dan melaksanakan tugas dengan baik. Namun ada beberapa hal yang bisa mengancam kesehatan pernapasan mereka. Seperti menghirup debu, asap, dan berbagai zat kimia yang timbul akibat kebakaran.

Pekerjaan yang disebutkan di atas memang memiliki risiko kesehatan yang cukup tinggi. Namun bukan berarti kita harus meninggalkan pekerjaan tersebut. Ada banyak cara yang bisa kita lakukan agar tetap sehat dan melakukan pekerjaan yang dengan baik.

Seperti mengikuti standar keamanan tiap perusahaan. Karena perusahaan meyakini bahwa beberapa pekerjaan memiliki risiko yang tinggi, sehingga harus membuat standar keamanan yang memadai. Pakailah pelindung tubuh jika diminta oleh perusahaan, agar kita bisa terhindar dari berbagai macam gangguan kesehatan paru.

Kemudian tetap jaga pola dan gaya hidup sehat. Karena tubuh yang bugar biasanya memiliki imunitas yang lebih tinggi. Jika kita rajin berolahraga maka kiat bisa imun terhadap berbagai macam penyakit. Kemudian kita juga harus istirahat yang cukup sekitar 7 hingga 8 jam sehari. Dan yang terakhir mengonsumsi makanan sehat yang mengandung protein, vitamin, serat, dan mineral.

Yang tidak boleh diabaikan adalah asuransi sebagai perlindungan tambahan: baik kesehatan fisik maupun finansial.

Ada beberapa perusahaan yang menyediakan asuransi bagi karyawan. Jika kita sakit bisa memanfaatkan asuransi tersebut agar mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik serta jaminan hidup di masa mendatang.