RAKYATKU.COM, MELBOURNE - Seorang pria membunuh istrinya. Pembunuhan itu disaksikan putra mereka yang berusia delapan tahun.
Sabtu, 14 September 2019. Waktu menunjukkan pukul 18.00 waktu setempat, setelah seorang warga Melbourne, Australia, mendengar suara ketukan pintu yang lemah.
Saat pemilik rumah membuka pintu, dia menyaksikan seorang bocah bermata sipit di depan pintu. Bocah itu adalah putra Wei Hu (40). Usianya baru delapan tahun.
"Uncle, papa membunuh mama," ujar bocah itu terbata-bata.
Tetangga itu lalu menyeberang ke rumah Hu. Bocah itu menunjuk ke sebuah mobil. Tetangga membuka pintu. Dia melihat Hu sudah bersimbah darah di jok depan belakang kemudi. Di sampingnya, istrinya juga tewas bersimbah darah.
Diduga, teknisi perpustakaan menikam istrinya sampai mati di dalam mobil, dengan putra mereka di kursi belakang.
Bocah itu membuka pintu, lalu berlari untuk mendapatkan bantuan dari tetangga, sebelum Hu ditemukan tewas di tempat kejadian.
Saksi mata menggambarkan, bagaimana bocah pemberani itu mengetuk pintu rumahnya.
"Dia berlari di sini dan mengetuk pintu, menggedor pintu untuk mendapatkan bantuan," ungkapnya kepada Herald Sun.
“Dia mendapat bantuan dari seseorang. Seseorang menelepon triple zero, dan menjaganya hingga polisi datang."
Hu adalah seorang teknisi perpustakaan di Scotch College dengan gaji USD32.025 per tahun, sebuah sekolah swasta elite di Melbourne, di mana para siswa menggambarkannya sebagai pria yang baik hati.
Tubuh wanita itu ditemukan di sebuah Audi putih yang diparkir di luar sebuah blok apartemen di Nunawading, Melbourne pada jam 6 sore pada hari Sabtu.
Polisi tidak mencari siapa pun.
Seorang tetangga mengatakan kepada The Age, bahwa suami dan istri itu baru saja bercerai.
"Mereka tinggal di sini sekitar sepuluh tahun lalu. Mereka membeli rumah di Blackburn dan menyewakan tempat ini.
"Kemudian baru-baru ini mereka berpisah dan dia pindah kembali pada hari Minggu lalu," kata pria itu.
"Ini mengerikan. Saya telah tinggal di sini selama 25 tahun ... kami adalah komunitas kecil yang tenang, terutama di ujung jalan kami," kata seorang penduduk.
“Jalanan itu sendiri biasanya sangat sunyi. Tidak ada yang biasanya terjadi di jalan ini dan ini sedikit mengejutkan,” kata tetangga yang lain.
"Biasanya kamu melihat hal-hal di TV berpikir sesuatu tidak akan terjadi di lingkunganmu."
Kompleks itu telah ditutup oleh polisi dan sukarelawan dari SES dan petugas forensik, menyisir daerah itu pada Sabtu malam.
Polisi akan menyiapkan laporan untuk koroner.