Rabu, 18 September 2019 10:53

311.824 Warga Kurang Mampu di Gowa akan Dimasukkan ke Aplikasi Sinangkis

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Launching Sinangkis Pemkab Gowa.
Launching Sinangkis Pemkab Gowa.

Berdasarkan Basis Data Terpadu (BDT) 2019 yang telah diolah Dinas Sosial Gowa, data kemiskinan di wilayah Kabupaten Gowa sekitar 78.163 rumah tangga atau 311.824 jiwa. 

RAKYATKU.COM, GOWA - Berdasarkan Basis Data Terpadu (BDT) 2019 yang telah diolah Dinas Sosial Gowa, data kemiskinan di wilayah Kabupaten Gowa sekitar 78.163 rumah tangga atau 311.824 jiwa. 

Hanya saja, data tersebut masih akan diverifikasi, agar lebih valid sebelum dimasukkan dalam aplikasi Sistem Informasi Penanggulangan Kemiskinan (Sinangkis) dan digunakan oleh pihak Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. 

"Data yang ada ini, akan kita gunakan untuk perencanaan. Tapi memang masih akan diupdate. Karena memang dalam aturannya, wajib dilakukan proses update data dua kali dalam setahun," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gowa, Taufik Mursad, Rabu (18/9/2019).

Taufik berharap, ke depan dengan adanya aplikasi Sinangkis ini percepatan atau akselerasi pembangunan penanggulangan kemiskinan akan dapat terwujud. 

"Agar aplikasi dapat beroperasi sesuai yang direncanakan, kita sangat berharap kerja sama dan sinergitasnya," harapnya.

Terpisah, Kadis DPPPA Gowa, Kawaidah Alham, menyambut baik hadirnya aplikasi Sinangkis tersebut. 

Menurut Kawaidah, aplikasi Sinangkis akan membantu pihaknya, dalam mendata jumlah perempuan hingga kepala rumah tangga perempuan miskin, di wilayah Kabupaten Gowa. Itu untuk disinergitaskan dengan program-program pemberdayaan. 

"Saat ini masih banyak perempuan yang menjadi kepala rumah tangga dan rentan dengan kemiskinan. Kita pun masih sangat sulit untuk mendata jumlahnya. Makanya, dengan adanya aplikasi Sinangkis ini, bisa kita peroleh dengan cepat data yang kita butuhkan," terangnya. 

Data dalam aplikasi Sinangkis ini, juga akan menjadi bahan bagi DPPPA Gowa untuk mensinergikan dengan program pemberdayaan, yang dicanangkan yakni Program Peningkatan Peran Perempuan Menuju Kesejahteraan Keluarga dan Ketahanan Keluarga (P2K3). 

"Ini akan sangat membantu kita dalam mewujudkan gerakan keluarga sejahtera, utamanya bagi kepala rumah tangga perempuan," tutupnya.