RAKYATKU.COM, PANGKEP - Di sela-sela gunung, antara Desa Tabo-tabo dan Padang Lampe, hanya ada dua rumah. Tak ada listrik, apalagi jaringan internet. Berada di wilayah Kecamatan Bungoro, Pangkep. Jarak Desa Tabo-tabo ke ibu kota kecamatan sekitar 18 kilometer.
Rumah itu juga jauh dari fasilitas pendidikan, termasuk kesehatan. Di rumah itulah sepasang suami istri, Muh Tang (45) dan Hawa (42) tinggal dan membesarkan 8 anaknya.
Mereka merasa damai. Jauh dari hiruk-pikuk kehidupan perkotaan.
Meski demikian, itu bukanlah pilihan mereka. Ternyata Hawa bersama suaminya Muh Tang, memilih tempat ini untuk bertahan hidup, karena tak memiliki tempat lain, kecuali lokasi yang kini dia tempati yang merupakan tanah milik saudaranya.
Dikunjungi Komunitas Peduli dan Berbagi Pangkep, Senin (16/9/2019), Hawa menceritakan kisah hidupnya memilih tinggal di balik pegunungan itu.
Hawa dan suaminya, mengandalkan lahan hutan sebagai sumber penghasilan. Mereka bertahan hidup dengan berkebun.
"Sudah hampir 4 tahun saya tinggal di sini bersama 8 anak saya. Kami tinggal di sini, karena kami hanya punya tempat di sini pak. Dan hanya 2 rumah di sini," bebernya.
Hawa sendiri tetap punya niat menyekolahkan anak-anaknya. Hanya saja, karena jauhnya akses ke sekolah membuat Hawa seolah tidak menghiraukan pendidikan untuk anak-anaknya.
Anak-anaknya menghabiskan masa kecil mereka, untuk membantu orang tuanya bekerja di sawah dan kebun. (Tajuddin Mustaming)