Selasa, 17 September 2019 12:50

Pelaku Ditangkap Setahun Kemudian, Ini Motif Pembunuhan Pasutri di Bogor Tahun 2018

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
RN, pelaku pembunuhan pasutri di Bogor.
RN, pelaku pembunuhan pasutri di Bogor.

Tewasnya pasangan suami istri, Sadam (70) dan Tati (68) sempat bikin geger warga Kampung Pabuaran, Desa Ciampea, Kabupaten Bogor.

RAKYATKU.COM - Tewasnya pasangan suami istri, Sadam (70) dan Tati (68) sempat bikin geger warga Kampung Pabuaran, Desa Ciampea, Kabupaten Bogor.

Peristiwa itu terjadi pada 30 Mei 2018. Pasutri tersebut ditemukan tewas dalam keadaan bersimbah darah. 

Setahun kemudian, tepatnya Minggu (10/9/2019), barulah pelakunya ditangkap. Motif pembunuhan itu pun menjadi terang.

Pelaku berinisial RN (36) ditangkap di Solok, Sumatera Barat. Pelaku tidak melawan saat ditangkap polisi.

"Dari hasil pemeriksaan, pelaku melakukan pembunuhan terhadap pasangan suami istri SM dan T," kata Kapolres Bogor AKBP Andi Moch Dicky kepada wartawan di Polres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (17/9/2019).

RN ternyata tetangga korban. Dia mengontrak rumah di sebelah rumah korban. Pelaku membunuh kedua korban karena tepergok hendak melakukan pencurian.

"Karena panik, ketahuan, pelaku mendorong dan mencekik korban hingga meninggal dunia. Dilanjutkan dengan istri korban,yang kebetulan dia juga ada di TKP," jelas Dicky.

Tati didorong oleh pelaku hingga kepalanya terbentur. Korban juga dipukul di bagian kepala dan dicekik hingga meninggal dunia.

Usai melakukan aksinya, pelaku melarikan diri melalui eternit plafon rumah. Lalu pindah ke kontrakan sebelahnya. 

Atas perbuatannya pelaku dikenakan Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 351 (3) KUHP tentang pembunuhan dan atau penganiayaan yang mengakibatkan matinya orang dengan ancaman hukuman 15 tahun dan atau 7 tahun.

Rabu Berdarah

[NEXT]

Pada Rabu (30/5/2018), Sadam dan Tati ditemukan tergeletak dalam rumah. Ditemukan darah berceceran dalam kamar rumah itu.

Jasad Sadam dan Tuti pertama kali ditemukan sekitar pukul 07.30 WIB oleh anak kandungnya Nurhadi

Curiga karena tidak ada aktivitas di kediaman orang tuanya, Nurhadi masuk ke rumah untuk memeriksa ditemani tetangga dan ketua RT setempat dengan cara mendobrak jendela.

Saat itulah Nurhadi menemukan kedua orang tuanya tewas bersimbah darah di dalam rumah.