RAKYATKU.COM - Kementerian Lingkungan hidup dan Kehutanan (KLHK) mengatakan hujan adalah harapan satu-satunya untuk menghentikan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di berbagai wilayah.
Kepala Biro Humas KLHK Djati Witjaksono mengatakan pemerintah masih berupaya untuk memodifikasi cuaca.
"Sedang diupayakan oleh kementerian terkait sehingga bisa. Kita dukung yang memang harapannya adalah turun hujan satu-satunya untuk bisa meniadakan asap karhutla," kata Djati di kantor Kemen-KLHK, Jakarta, Senin (16/9).
Salah satu faktor karhutla terjadi pada tahun ini, sama dengan seperti tahun lalu, yakni musim kemarau yang panjang.
Djati mengatakan, fenomena El Nino tahun ini sebenarnya tergolong lebih lemah. Akan tetapi, cenderung lebih panjang. Fenomena El Nino adalah memanasnya suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah hingga timur.
"Saat ini Bu Menteri (Siti Nurbaya) sedang koordinasi di Pekanbaru dengan teman-teman BNPB dan nanti sore dengan Presiden," kata dia.
Tidak menutup kemungkinan pemerintah bakal menetapkan status bencana nasional. Djati mengatakan itu dapat dilakukan apabila karhutla makin memburuk dan meluas.
Sejauh ini, karhutla terjadi di 6 provinsi yakni Riau, Kalimantan Barat, Sumatra Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Jambi yang menyandang status siaga terhadap karhutla.
"Bisa saja (jadi status bencana nasional) tapi kan tergantung dari pada perkembangan di lapangan kan. Dari 6 yang sudah menetapkan itu sekarang sudah berjalan, sudah mulai hujan juga," kata Djati.
"Kita lihat lagi di beberapa daerah yang rawan kemarin yang bergeser dari Sumatera sudah mengarah ke Kalimantan, Kalimantan juga tergantung arah angin," lanjutnya.
Sumber: CNN Indonesia