RAKYATKU.COM - Nabi Adam pernah tertipu dengan rayuan iblis. Allah memerintahkan pada Nabi Adam untuk tidak memakan buah di surga. Namun, iblis merayu dan menipu Nabi Adam hingaa akhirnya memakan buah itu.
Ketika itu, Nabi Adam turun ke muka bumi itu memutari Ka'bah sebanyak tujuh kali dan salat dua rakaat. Usai salat, Nabi Adam mendatangi multazam, dinding Ka'bah yang terdapat di antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Dia pun berdoa:
Allohumma innaka ta‘lamu sirri wa ‘alaniyyati, faqbal ma‘dzirati. Wa ta‘lam ma fi nafsi faghfir li dzunubi. Wa ta‘lam hajati fa a‘thini suali. Allohumma inni as’aluka imanan yubasyir qalbi, wa yaqinan shodiqon hatta a‘lama annahu la yushibuni illa ma katabtu li, war ridho bima qodhoita ‘alayya.
Ya Allah, Engkau mengetahui rahasia dan tindak-tandukku, terimalah permohonan maafku. Engkau mengetahui detak hatiku, ampunilah dosaku. Engkau mengetahui kebutuhanku, kabulkanlah permohonanku. Ya Allah, aku memohon pada-Mu diberikan keimanan yang meresap dalam hati, keyakinan yang teguh sehingga aku yakin bahwa tidak ada apa pun yang akan menimpaku kecuali karena takdir yang telah Engkau catat, dan aku rida terhadap ketentuan yang Engkau tetapkan untukku.
Menurut Syekh Abu Bakar Syatha, Allah memberikan wahyu pada Nabi Adam bahwa anak cucu Nabi Adam yang memohon dengan doa seperti doa Nabi Adam itu kesulitannya akan diringankan, rezekinya dicukupi dari mana pun datangnya, dan dicukupi segala kebutuhan duniawinya walaupun ia tidak mengharapkan.
Sumber: Islami.co