RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan, Sri Rahmi terpilih kembali pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 lalu.
Dengan demikian, tercatat sudah empat kali beruntun, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini terpilih sebagai legislator. Masing-masing dua periode di DPRD Kota Makassar dan dua periode di DPRD Sulsel.
Sri Rahmi pun berterima kasih kepada seluruh masyarakat, terutama konstituennya yang telah memberikan amanah tersebut.
"Saya memberikan apresiasi kepada seluruh masyarakat yang memberikan kepercayaan kepada saya. Semoga saya bisa menjaga amanah ini selama lima tahun ke depan. Semoga semuanya berjalan dengan baik dan tidak mengecewakan konstituen saya," ungkapnya kepada Rakyatku.com, Jumat (13/9/2019).
Sri Rahmi pun membeberkan sejumlah faktor yang mendukung, sehingga dirinya berhasil melenggang kembali ke kursi parlemen.
Salah satunya adalah berkat suka duka dan pengalaman yang ia dapatkan saat berproses di Nahdlatul Ulama (NU). Tempaan organisasi masyarakat yang digelutinya itu membentuk karakter petarung dalam dirinya hingga sekarang.
"Saya berasal dari ormas NU. Saya banyak belajar di situ. Bagaimana memimpin sidang, bagaimana menjadi seorang pemimpin. Keterampilan leadership saya peroleh dari situ (NU). Orang tua saya asli NU, dan waktu sekolah saya digembleng dan berproses di NU. Makanya NU selalu mengalir dalam darah saya," bebernya.
Ke depannya, kata Sri Rahmi, dirinya fokus untuk menyelesaikan janji-janji politiknya yang disampaikan pada saat masa kampanye Pileg 2019 lalu.
"Saya akan fokus menyelesaikan janji kepada konstituen dan tim, serta menjaga silaturahmi dengan para pemilih saya. Itu tidak akan pernah saya putuskan," tegasnya.
Sri Rahmi pun merasa bangga sebagai perwakilan perempuan, yang tetap bisa bertahan di tengah gempuran para caleg yang disokong oleh finansial berlimpah.
"Pemilu kemarin itu sangat dramatis. Saya dikepung oleh caleg yang punya finansial besar. Tapi Alhamdulillah saya bisa terpilih kembali. Makanya saya mau meyakinkan kepada para caleg perempuan, bahwa kita juga bisa. Kita bisa terpilih tanpa mengandalkan uang tapi mengandalkan jaringan dan hubungan emosional," pungkasnya.
