Jumat, 13 September 2019 18:54

Ditanya Soal Pacaran, Belasan Santri Dicabuli Pimpinan Pesantren di Kamar

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Belasan santri putri di sebuah pondok pesantren di Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo, Gorontalo, diduga menjadi korban pencabulan.

RAKYATKU.COM - Belasan santri putri di sebuah pondok pesantren di Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo, Gorontalo, diduga menjadi korban pencabulan.

Awalnya, hanya 5 orang yang berani melaporkan kasus ini kepada orangtua mereka. Para orangtua kemudian melaporkan dugaan pencabulan pimpinan pesantren ke kantor polisi pada 22 Agustus 2019.

Selanjutnya, berdasarkan keterangan lima santri tersebut, terbongkar adanya korban lain, bahkan mencapai belasan. 

Kasat Reskrim Polres Boalemo, Iptu R Lahmudin mengatakan, diduga masih ada korban lainnya yang belum melapor ke kepolisian.

Pimpinan pondok pesantren yang berinisial T tersebut diduga melakukan aksinya pada 18 Agustus 2019, saat tengah malam. 

Menurut polisi, awalnya T mendengar suara ribut-ribut di asrama putri. Padahal, saat itu sudah masuk jam istirahat. 

T mencurigai ada pria di dalam kamar. Selanjutnya, pada saat itu juga setiap santri putri dipanggil ke ruangan untuk ditanyakan pengalaman pribadi saat pacaran. 

“Karena ada dugaan dari T di kamar terdapat lelaki, maka satu-persatu santrinya dipanggil, ditanyakan apakah pernah pacaran, apakah pernah dipegang-pegang oleh pacarnya, sambil T memegang bagian tubuh santrinya,” kata Lahmudin dilansir Kompas, Jumat (13/9/2019).

Atas laporan para santri putri ini, T kemudian digelandang ke Mapolres Boalemo untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.