Jumat, 13 September 2019 06:30

Main PUBG 10 Jam Sehari, Remaja di India Kena Stroke

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
PUBG Mobile.
PUBG Mobile.

Seorang remaja 19 tahun di Hyderabad di India terserang stroke di usianya yang masih muda. Kondisi itu terjadi, diduga karena berlebihan main PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG).

RAKYATKU.COM - Seorang remaja 19 tahun di Hyderabad di India terserang stroke di usianya yang masih muda. Kondisi itu terjadi, diduga karena berlebihan main PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG).

Remaja tersebut awalnya mengeluh tidak bisa menggerakkan kaki dan lengan kanannya pada 26 Agustus lalu. Dokter yang memeriksanya mengatakan, remaja ini mengalami kondisi medis yang biasa terjadi pada pasien di usia tua. Gumpalan darah terbentuk di otaknya sehingga anggota tubuhnya tidak berfungsi dengan benar dan terkena stroke.

Dokter juga mengatakan, anak itu mengalami kekurangan berat badan akut, nutrisi yang buruk, hingga dehidrasi. Dia juga terkena stres akibat kompetisi yang terjadi dalam gim tersebut.

"Sejak seluruh fokusnya hanya pada gim, dia mengakui mengonsumsi sangat sedikit makanan dan air, serta kurang tidur," kata Dr. K. Vinod Kumar.

Kumar mengatakan, kondisi tersebut membuat penebalan darah vena di otak dan pembentukan gumpalan.

Dikutip dari liputan6.com, remaja tersebut dilaporkan bermain PUBG 8 sampai 10 jam sehari, tanpa makan dan tidak terhidrasi dengan baik. Dalam sebulan, dia mengalami penurunan berat badan hingga tiga sampai empat kilogram.

Sang ibu mengatakan, dia akan bermain sekitar pukul 9 malam hingga lebih dari jam 3 sampai 4 pagi. Dia hanya berhenti ketika melakukan kerja paruh waktu sebagai tukang koran. Bahkan, saat memasuki masa kuliah, dia akan memainkan gim itu kapanpun ada waktu senggang.

"Di desa kami, orang-orang biasanya tidur cepat. Namun saat gelap, dia biasanya bersembunyi di balik selimut sambil bermain," ujar ibu pasien. Padahal, remaja tersebut awalnya adalah pelajar yang pintar.

"Saya harap setelah ini dia menyembuhkan kecanduannya," kata ibunya.