Kamis, 12 September 2019 14:18

Kenangan Tamsil Linrung Saat Bersama Habibie Gagas Sekolah Insan Cendikia

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Tamsil Linrung saat melayat ke kediaman BJ Habibie.
Tamsil Linrung saat melayat ke kediaman BJ Habibie.

Berpulangnya BJ Habibie meninggalkan kenangan mendalam. Tak terkecuali bagi orang-orang yang pernah berinteraksi dengan presiden ketiga RI tersebut.

RAKYATKU.COM - Berpulangnya BJ Habibie meninggalkan kenangan mendalam. Tak terkecuali bagi orang-orang yang pernah berinteraksi dengan presiden ketiga RI tersebut.

Habibie adalah sosok jenius yang bersedia turun langsung membimbing anak-anak muda. Kesan itu disampaikan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Tamsil Linrung.

Tamsil pernah sama-sama bergiat dengan Habibie pada masa-masa awal Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dibentuk. 

"Ketika itu saya sebagai sekretaris ICMI Orwil Jakarta. Pak Habibie punya gagasan, bagaimana ICMI berperan membenahi pendidikan Islam agar bisa bersaing dan dikelola secara modern. Kami di ICMI lantas menggagas sekolah Insan Cendekia di Serpong," kisah Tamsil.

Dalam perjalanannya, sekolah Islam yang digagas tersebut tumbuh seperti yang diharapkan. Karena perkembangannya sangat membanggakan, pemerintah pun kepincut. 

Atas izin Habibie, Insan Cendekia berstatus menjadi sekolah negeri (Madrasah Aliyah) agar perkembangannya lebih optimal. Harapan itu terwujud. Insan Cendekia terus berkembang sampai saat ini. 

Padahal waktu itu, sambung Tamsil, Habibie tengah sibuk-sibuknya menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi serta baru saja mendirikan sekaligus menjabat sebagai kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). 

Namun di sela kesibukannya yang padat, Habibie masih meluangkan waktu dan mencurahkan perhatian untuk kemajuan pendidikan.

Tamsil menilai sosok Habibie sangat pro aktif mendorong cendekiawan-cendekiawan muda untuk tampil berkiprah dan berkontribusi bagi umat dan bangsa. 

Hal itu juga ia rasakan. Beberapa kali Tamsil ditunjuk untuk mewakili ICMI di berbagai forum hingga ke kancah internasional.

Bagi Tamsil, intensitas interaksi bersama Habibie sarat dengan nilai-nilai. Warisan itu pula yang jadi prinsip ketua Badan Wakaf ICMI Pusat ini dalam menjalankan berbagai aktivitas di bidang keumatan dan kebangsaan. 

“Pak Habibie adalah mentor saya, guru kita semua. Raganya memang telah kembali kepada Sang Pencipta, tapi jiwa, pikiran, ide, kiprah dan karya Pak Habibie akan tetap hidup. Melekat kuat dan mewarnai perjalanan bangsa ini,” kenang Tamsil.