RAKYATKU.COM, MAKASSAR - PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk Unit Makassar (pakan ternak), selalu membuka ruang terhadap kunjungan studi. Mulai dari para pelanggan serta pelajar.
Salah satunya, Kamis (22/8/2019) hari ini, perusahaan yang berada di Baddoka, Jalan Ir. Sutami Makassar ini kedatangan rombongan mahasiswa Akademi Komunitas Industri Manufaktur Bantaeng.
Comdev (Humas), Lutfi mengatakan, "Kami membuka ruang bagi yang ingin berkunjung. Kalau untuk tahun ini, tercatat sekitar ada 10-an kunjungan. Mulai dari pelanggan, siswa SMK, dan mahasiswa dari perguruan tinggi," ungkap Lutfi kepada Rakyatku.com, Kamis (22/8/2019).
Rerata, kata dia, mereka berkunjung dalam rangka studi banding. Bagi dunia pendidikan, biasanya kunjungan ini membandingkan yang mereka lihat apa yang ada didunia pendidikan dan apa yang ada didunia industri.
"Kalau pelanggan biasanya melihat jenis (pakan ternak). Pelanggan akan melihat sistem caranya dan melihat prosesnya yang higienis," ujarnya.
Jikalau dipikir pakan ternak, kata dia, biasanya orang berpikir pengerjaannya kotor. Lanjut Lutfi, bahwa dirinya meyakini sistem pembuatannya higienis, apalagi menggunakan bahan baku dari luar negeri.
"Saat ada kunjungan studi, kami utamakan safety (keamanan), menyiapkan yang standar seperti helm dan masker. Sebelum itu, kami juga memberikan penjelasan potensi-potensi bahaya yang rawan di sini," terangnya.
Lutfi memaparkan, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang agri-food terbesar dan ter-integritas di Indonesia. Selain pembuatan pakan ternak, unit bisnis utama perusahaan ini diantaranya pembibitan ayam, pengolahan unggas serta pembudidayaan pertanian.
"PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk itu berdiri di Makassar sekitar Tahun 2002, dimana awal mulanya hanya berdiri pabrik. Dulu kita punya kapasitas produksi hanya 5000 ton, naik 8000 hingga sekarang bisa mencapai 15.000 ton," ungkapnya.
Dengan berkembangnya PT Japfa ini, tentunya tenaga pekerja pun bertambah. Meski begitu, perusahaan ini pun turut memberdayakan masyakat yang bermukim di sekitar perusahaan ini.
"Iya, alhamdulillah warga (sekitar) kita berdayakan. Tentu kita melihat kemampuan (keahlian), kita sesuaikan," akunya.
Dirinya pun membeberkan rahasia, bahwa perusahaan ini tetap 'eksis'. Kata Lutfi, "sistemnya kita pakai adalah kekeluargaan. Tidak ada jaraklah atau tak ada sekat(sesama pegawai). Di sini kita itu tidak ada (pekerja) yang disebut 'buruh'. Itulah yang membuat teman-teman merasa nyaman," tuturnya.
"Kami selalu ingat pesan pimpinan kita, bahwa untuk selalu memanusiakan manusia," jelasnya.
