Rabu, 11 September 2019 09:02

Netanyahu Berjanji Mencaplok Bagian Tepi Barat Jika Dia Terpilih Kembali

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Benjamin Netanyahu
Benjamin Netanyahu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengumumkan rencana untuk mencaplok bagian-bagian Tepi Barat jika dia memenangkan pemilihan ulang minggu depan.

RAKYATKU.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengumumkan rencana untuk mencaplok bagian-bagian Tepi Barat jika dia memenangkan pemilihan ulang minggu depan.

Selama konferensi pers, Netanyahu mengatakan bahwa, jika ia terpilih kembali dan mampu membentuk koalisi, ia akan "menerapkan kedaulatan Israel atas Lembah Yordan dan Laut Mati utara."

Dia menambahkan bahwa dia berharap Presiden AS Donald Trump akan mempresentasikan rencana perdamaian Timur Tengahnya, hanya beberapa hari setelah pemilihan.

Israel akan kembali melakukan pemungutan suara pada Selasa pekan depan, 17 September.

"[Rencana AS] merupakan tantangan besar bagi kami dan peluang besar, peluang bersejarah untuk menerapkan kedaulatan atas pemukiman di Tepi Barat dan area lain yang penting bagi warisan kami," kata Netanyahu.

Sementara itu, seorang pejabat AS mengatakan kepada CNN bahwa tidak ada perubahan dalam kebijakan Amerika Serikat saat ini.

"Kami akan merilis Visi kami untuk Perdamaian setelah pemilihan Israel dan bekerja untuk menentukan jalan terbaik ke depan untuk membawa keamanan, peluang dan stabilitas yang telah lama dicari bagi AS," demikian kata pejabat itu.

Namun AS juga menawarkan persetujuan diam-diam atas pengumuman Netanyahu, dengan mengatakan pihaknya tidak akan menghalanginya.

Netanyahu telah lama berkhotbah bahwa Lembah Yordan sangat penting bagi keamanan Israel, dan ia telah membawa politisi Amerika untuk mengunjungi wilayah tersebut.

Namun, jika rencana Netanyahu dilakukan, maka itu akan menjadi pukulan besar terhadap upaya mencapai solusi dua negara yang dinegosiasikan antara Israel dan Palestina.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan rencana itu akan "menghancurkan" prospek perdamaian.

"Tindakan sepihak tidak membantu proses perdamaian," kata Guterres dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa.

Ayman Odeh, yang mewakili warga Arab Israel di Knesset, mengutuk pengumuman Netanyahu sebagai deklarasi bahwa Israel "secara efektif adalah negara apartheid."

Tepi Barat dikuasai oleh Israel dalam Perang Enam Hari pada tahun 1967. Padahal, selama beberapa dekade wilayah itu telah dianggap sebagai wilayah Palestina

Lembah Yordan di Tepi Barat terletak di lembah yang panjang, danpara pemimpin Israel menganggapnya strategis karena mengontrol perbatasan dengan Yordania.