RAKYATKU.COM - Kick off kompetisi Liga 1 Putri 2019 akan dimulai pada 6 Oktober nanti. Ada 10 klub yang dibagi dalam dua grup.
PSM Makassar masuk grup B bersama Persipura Jayapura, Arema FC, Bali United dan Persebaya Surabaya. Sementara di Grup A berisi Persija Jakarta, PS TIRA Persikabo, PSS Sleman, PSIS Semarang dan Persib Bandung.
Nantinya, klub-klub itu akan memperebutkan empat tiket ke babak semi-final, alias hanya dua klub dari masing-masing grup yang lolos ke babak tersebut.
"Jadi sepuluh klub dibagi menjadi dua grup yang akan bermain dalam tiga babak, yakni babak pendahuluan, semi-final, dan final. Untuk babak pendahuluan terbagi dalam empat seri, satu serinya berlangsung selama enam hari dan tuan rumahnya akan bergantian. Kemudian, untuk babak semi-final dan final agar bisa ikut diramaikan oleh masyarakat akan digelar dengan format kandang-tandang," urai Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria.
Untuk laga pembuka PSSI masih menunggu kesiapan dari klub peserta yang bersedia menjadi tuan rumah.
Tisha juga menjelaskan tentang Persija Jakarta dan Persib Bandung yang berada dalam satu grup. Biasanya, dalam ajang lainnya yang digelar PSSI, kedua tim itu selalu dipisah lantaran adanya rivalitas yang begitu tinggi.
"Karena letak geografisnya yang dekat, jadi kami satukan Persija dan Persib. Dengan Liga 1 Putri ini kami ingin mengajak pendukung kedua klub untuk menunjukkan, bahwa di sepakbola putri aura-aura yang negatif sama-sama bisa kita redam. Apalagi ini pertama kalinya digelar, sehingga ayo kita jaga nama baik bersama-sama. Kita ke depankan aspek olahraganya dulu," jelas wanita lulusan FIFA Master itu.
Terkait dengan lisensi pelatih klub, PSSI menetapkan pelatih klub Liga 1 Putri minimal harus memegang lisensi C AFC atau yang setara.
"Untuk tahun 2019 Liga 1 Putri akan berlangsung dalam waktu tiga bulan, sedangkan pada 2020 jangka waktunya enam bulan. Jadi kami sudah membuat perencanaan untuk dua tahun," pungkasnya.