RAKYATKU.COM - Ratusan siswa sekolah menengah membentuk rantai manusia di distrik-distrik di seluruh Hong Kong pada hari Senin (09/09/2019).
Dengan mengenakan seragam dan masker, mereka saling berpegangan tangan untuk menunjukkan protes pada pemerintah.
Hong Kong telah melihat demonstrasi selama tiga bulan, yang awalnya dipicu oleh RUU ekstradisi.
Sekarang RUU itu telah ditarik sepenuhnya. Tapi terlambat, karena tuntutan demonstran telah berevolusi menjadi reaksi yang lebih luas terhadap pemerintah.
Banyak aktivis marah atas penolakan pemimpin Hong Kong Carrie Lam untuk memberikan penyelidikan independen terhadap tuduhan kebrutalan polisi selama demonstrasi.
Tuntutan lain dari para pemrotes termasuk pencabutan kata "kerusuhan" untuk menggambarkan demonstrasi, pembebasan semua orang yang ditangkap dan memberikan hak bagi rakyat Hong Kong untuk memilih pemimpin mereka sendiri.
Pada hari Minggu, para demonstran meminta Presiden AS Donald Trump untuk "membebaskan" kota itu dari China.
Sebagai tanggapan, Pemerintah Hong Kong telah memperingatkan orang asing untuk tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri.