Kamis, 05 September 2019 20:53

 DPPPA Sulsel Paparkan Pentingnya Data dan Informasi Gender dan Anak 

Al Khoriah Etiek Nugraha
Konten Redaksi Rakyatku.Com
 DPPPA Sulsel Paparkan Pentingnya Data dan Informasi Gender dan Anak 

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Sulawesi Selatan, memaparkan pentingnya Data dan Informasi Gender dan Anak. 

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Sulawesi Selatan, memaparkan pentingnya Data dan Informasi Gender dan Anak. 

Kepala Bidang Data dan Informasi Gender dan Anak, Suciati Saptamargani, menjelaskan, poin terpenting dari keberadaan Sistem Data dan Informasi Gender dan Anak ini, untuk memberikan informasi dan rujukan kepada seluruh pihak, baik para penentu kebijakan maupun para pihak terkait, tentang isu-isu gender dan anak di daerah, sebagai bahan intervensi program kegiatan yang prioritas dalam mengatasi kesenjangan gender di berbagai bidang pembangunan.

"Di era digital saat ini, penggunaan teknologi informasi banyak digunakan diberbagai aktifitas pemerintah dan masyarakat untuk efisiensi dan efektifitas. Demikian halnya dengan penyediaan data. Cara-cara konvensional untuk penyediaan data mulai berkurang, beralih ke sistem aplikasi yang lebih memudahkan untuk merekam maupun mengolah data, " tuturnya. 

"Sistem Informasi Gender dan Anak hadir untuk memberi ruang kepada seluruh pihak dalam pemanfaatannya maupun pengisian data dan informasinya, oleh karenanya aplikasi SIGA ini dibangun berbasis website, dan dapat diakses oleh siapapun, kapanpun, dan dimanapun, " tambahnya.

Bahkan kata dia, data dan informasi gender dan anak, merupakan kebutuhan bersama, karena pengarusutamaan gender dan pengarusutamaan hak anak merupakan strategi pembangunan nasional yang mencakup lintas isu di berbagai sektor.

"Untuk pelaksanaan kedua strategi ini, khususnya dalam perumusan program dan kegiatan yang responsive gender dan anak, diperlukan data terpilah menurut jenis kelamin maupun menurut kelompok umur, sebagai pijakan kita bersama untuk mengetahui eksisting kesenjangan gender yang terjadi maupun hak anak yang belum terpenuhi, untuk kemudian diintervensi dengan program dan kegiatan secara tepat sasaran, " ungkapnya. 

Hal tersebut diungkapkan pada saat menutup secara resmi Workshop Pengelolaan Aplikasi Sistem Data dan Informasi Gender dan Anak (SIGA) di Hotel Denpasar, Kamis, (5/9/2019)