RAKYATKU.COM, LONDON - Sabtu, 7 September 2019. Mohammed Patman (54) dan Darya Khan Safi (49), tak berkutik saat diciduk National Crime Agency (NCA) Inggris di London dan Coventry.
Kedua pria asal Afghanistan itu, diduga telah merencanakan pembunuhan terhadap putri Patman. Wanita berusia 25 tahun itu, diketahui telah murtad dan mengikuti suaminya yang beragama Yahudi. Wanita tersebut, juga telah menjadi bintang film porno, usaha yang selama ini digeluti sang suami.
Bersama suaminya, perempuan itu berpindah-pindah ke Austria dan Slovakia. Selama itu pula, Mohammed Patman dan Darya Khan Safi, menguntit dan merencanakan pembunuhan demi kehormatan atau disebut Honor Killing.
"Kedua pelaku diburu oleh pihak berwenang Slovakia karena berkonspirasi untuk membunuh perempuan berusia 25 tahun, yang tinggal di Austria dan berurusan dengan Slovakia di sebuah organisasi bersama suaminya," kata NCA melalui seorang juru bicara seperti dikutip The Sunday Specific, Senin (9/9/2019).
Keduanya telah menggelapkan kaca jendela mobil, juga mengganti bannya dengan ban musim dingin, untuk dipakai dalam perjalanan internasional.
Pihak berwenang Slovakia kata jubir NCA, sudah lama memburu kedua pria tersebut. Juga sudah mengantongi rekaman pembicaraan telepon, yang menunjukkan keduanya berencana melakukan pembunuhan.
Patman dan Safi, sudah lama bermukim di Inggris. Keduanya selama ini diberi suaka karena membantu pasukan Inggris dan Amerika Serikat (AS) selama pertempuran di Afghanistan.
Perempuan yang jadi target pembunuhan, pindah ke Slovakia pada tahun 2017 bersama suaminya. Dia pindah agama menjadi penganut Yahudi seperti suaminya. Pasangan itu menjalankan bisnis gambar erotis dan perusahaan film dewasa, di mana sang istri terkadang menjadi bintang filmnya.
Patman dan Safi saat ini ditahan di London, dan akan menghadiri sidang pengadilan Westminster Magistrates pada Kamis, 12 September 2019 mendatang.
Pejabat senior investigasi NCA, Matthew Excellent, membenarkan penangkapan tersebut. Menurutnya, Patman dan Safi telah dicari oleh otoritas Slovakia atas pelanggaran yang sangat kritis, yaitu bersiap-siap melakukan pembunuhan tingkat pertama.
Direktur NCA Lynne Owens juga membenarkan operasi penangkapan terhadap kedua tersangka.
