Minggu, 08 September 2019 19:31

Teroris yang Ancam Muslim dengan Taser Buatannya, Sempat Tonton Video Pembuatan Bom di Online

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Darren Dale, teroris yang merencanakan menyerang komunitas muslim dengan bom di Inggris.
Darren Dale, teroris yang merencanakan menyerang komunitas muslim dengan bom di Inggris.

Petugas kontra teroris, menggagalkan rencana serangan seorang ekstrimis sayap kanan rasis terhadap Muslim. 

RAKYATKU.COM, MANCHESTER - Petugas kontra teroris, menggagalkan rencana serangan seorang ekstrimis sayap kanan rasis terhadap Muslim. 

Darren Dale (41), dari Blackpool, dipenjara selama tiga tahun dan empat bulan pada hari Jumat, 6 September 2019, setelah mengaku bersalah atas ancaman untuk membunuh dan mencoba memiliki senjata terlarang. 

Dia dikunjungi oleh petugas polisi pada 14 Februari 2019, sebagai bagian dari pertemuan yang diatur sebelumnya. Kunjungan itu sebagai tanggapan terhadap pandangan ekstremis yang dia buat di masa lalu. 

Menurut Greater Manchester Police, Dale kemudian mulai membuat komentar rasis terhadap Muslim, sebelum mengakui rencana kekerasan untuk membunuh anggota komunitas Islam. 

Dia juga mengatakan kepada polisi, bahwa dia telah menonton video YouTube tentang cara membuat alat peledak. 

Penggeledahan di rumahnya, menemukan kotak plastik hitam dengan kabel mencuat. 

Batang baja dari dumbbell, pisau dan dua tasers juga ditemukan di rumahnya. 

Dia mulai merakit senjata taser, dan membual tentang bagaimana itu sama kuatnya dengan yang digunakan oleh polisi. 

Berbicara setelah kasus di Pengadilan Preston Crown, perwira kontra teroris, Detektif Superintendent Will Chatterton, mengatakan: "Mengerikan bahwa seseorang merencanakan untuk melakukan serangan berbisa yang bertujuan untuk melukai orang karena agama mereka. 

"Sebagai hasil dari petugas polisi kami yang bekerja sama dengan spesialis Anti Terorisme, niat Dale digagalkan jauh sebelum dia bisa melaksanakannya dan saya berharap itu adalah fakta yang memberi orang alasan kuat untuk percaya diri dalam kemampuan polisi untuk mengidentifikasi, mencegah dan tuntut pelaku pelanggaran tersebut," ujarnya.