RAKYATKU.COM, GOWA - FR, wanita yang menjadi pelaku penganiayaan hingga berujung kematian terhadap Nenek Lela alias Daeng Saera pada Kamis 5 September 2019 lalu, dikenal sebagai pribadi yang tertutup.
FR yang terletak di Kelurahan Katangka Kecamatan Somba Opu, dianggap jarang bergaul dengan para tetangganya.
Sifat FR tersebut telah diketahui oleh tetangganya, bahkan dari pihak keluarganya sendiri.
Sifatnya tersebut sudah mulai tampak sejak dirinya menikah dengan suami keduanya saat ini.
"Kalau saya tidak tahu persis sifat dari FR, karena kami punya kesibukan masing-masing. Rumah kami dengan dia satu kelurahan tapi beda rumah dan tidak terlalu jauh. Saya tidak tahu dia bagaimana kesehariannya. Tapi yang jelas, sejak dia menikah dengan suami keduanya, dia sudah mulai tertutup hingga sekarang," kata tante pelaku FR, Hajrah Daeng Baji, Minggu (8/9/2019).
Rumah FR dengan tantenya tersebut hanya berjarak sekitar 150 meter. Rumah milik FR berdekatan dengan jalan raya. Sedangkan rumah tantenya tersebut agak masuk ke dalam lorong.
Pantauan Rakyatku.com, pasca kejadian, rumah pelaku tersebut tampak kosong. Hanya terdapat satu motor warna putih yang terparkir di teras rumah pelaku tersebut.
Meski demikian, pihak keluarga dan tetangga sekitar mengakui, pelaku FR memiliki sifat yang tertutup.
Selain itu, rumah antara pelaku FR dengan korban Daeng Saera hanya berjarak sekitar 5 meter. Rumah keduanya tersebut hanya dipisahkan oleh salah satu rumah milik keluarga korban.
FR menganiaya Daeng Saera akibat kesalahpahaman. Daeng Saera saat itu hanya menegur anak dari FR untuk tidak bermain di tengah jalan. FR pun tidak terima, karena dia menganggap anaknya tersebut telah dipukul oleh Daeng Saera.
Peristiwa tersebut berawal pada Kamis, 5 September 2019 sekira pukul 18.30 Wita. Dan setelah dianiaya, Daeng Saera pun terjatuh, karena wajahnya ditampar, dan perutnya ditendang oleh pelaku.
Daeng Saera sempat diberikan pertolongan pertama oleh keluarganya namun tak berhasil. Dan pada hari Jumat 6 September 2019, Daeng Saera dilarikan ke RSUD Syekh Yusuf Gowa, hingga akhirnya meninggal dunia pada Sabtu, 7 September 2019 pukul 10.00 Wita kemarin.