Minggu, 08 September 2019 15:15

FR Menampar dan Menendang, Nenek 83 Tahun Asal Gowa Jatuh Terkapar

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kerabat menunjukkan kartu identitas kependudukan Daeng Saera.
Kerabat menunjukkan kartu identitas kependudukan Daeng Saera.

Kamis, 5 September 2019. Hari sudah petang. Jarum jam menunjukkan pukul 18.30 Wita. Magrib itu, bocah-bocah masih ramai berkeliaran di tengah jalan, di Kelurahan Katangka, Kecamatan Somba Opu, Kabupat

RAKYATKU.COM, GOWA - Kamis, 5 September 2019. Hari sudah petang. Jarum jam menunjukkan pukul 18.30 Wita. Magrib itu, bocah-bocah masih ramai berkeliaran di tengah jalan, di Kelurahan Katangka, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.

Kebiasaan orang tua, saat magrib mereka menyuruh anak-anak untuk masuk ke dalam rumah. Itu pula yang dilakukan Daeng Saera (83). Wanita lanjut usia yang juga akrab disapa Nenek Lela itu, menyuruh anak-anak masuk ke rumah dan tidak berkeliaran di tengah jalan.

Salah satu orang tua bocah itu bernama FR (45), tidak terima. Dia malah menuduh Daeng Saera memukul anaknya.

Petang itu, dia melayangkan tamparan keras dari tangan kekarnya mengenai wajah Daeng Saera. Nenek malang itu terhuyung-huyung. Bukan hanya itu, sebuah tendangan keras kembali dilayangkan FR, mengenai perut Daeng Saera.

Tubuh ringkih wanita tua itu pun jatuh ke tanah. Kerabatnya kemudian mengangkat tubuh Daeng Saera masuk ke dalam rumah. Korban diberi pertolongan pertama, namun rasa sakit tak tertahankan. 

Korban mengeluh tidak bisa menelan makanan dan merasa sakit pada tulang rusuk sebelah kiri. Padahal korban tidak memiliki riwayat penyakit.

Akhirnya pada Jumat, 6 September 2019, Daeng Saera dilarikan ke RSUD Syekh Yusuf Gowa. 

Meski menerima perawatan medis di rumah sakit pemerintah itu, Daeng Saera tak kunjung membaik. Pada Sabtu, 7 September 2019, pukul 10.00 Wita kemarin, Daeng Saera mengembuskan napas terakhirnya.

Pelaku FR kini sudah diamankan di Mapolres Gowa. Itu dibenarkan Kasubbag Humas Polres Gowa, AKP Mangatas Tambunan.

Dikonfirmasi, Minggu, 8 September 2019, AKP Mangatas Tambunan 
mengatakan, pihaknya akan mendalami secara scientific dengan dokter, apakah penganiayaan ini berakibat terhadap kematian korban.

"Kami berharap keluarga korban, untuk tidak melakukan aksi pembalasan terhadap keluarga pelaku. Kami sudah menangani kasus ini," ujar AKP Mangatas Tambunan.