Senin, 09 September 2019 06:00

Ketika Rasulullah Diserang Tukang Sihir

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Saat mendengar kata sihir, mungkin sebagian dari kita mengira hal ini tidak masuk akal.

RAKYATKU.COM - Saat mendengar kata sihir, mungkin sebagian dari kita mengira hal ini tidak masuk akal.

Tetapi kenyataan, meski tidak bisa kita percayai, sihir memang benar-benar ada. Itu juga dijelaskan dalam Alquran.

“Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dan istrinya,” (Surat Al-Baqarah ayat 102).

Sihir merupakan cara yang dipakai seseorang untuk melukai orang lain dengan bantuan setan. Biasanya menggunakan perantara berupa anggota tubuh atau benda yang identik dengan korban yang disasar, seperti rambut, kuku, atau barang kesenangannya.

Praktik sihir sudah berlangsung ribuan tahun lamanya. Tidak terkecuali di zaman Rasulullah Muhammad SAW. Bahkan Rasulullah sendiri pernah menjadi target serangan sihir.

Kisah ini tercantum dalam kitab hadis Imam Bukhari dan Imam Muslim yang diriwayatkan dari Asy Syaikhan. Rasulullah pernah disihir oleh seseorang bernama Labid Al Asham.

Suatu hari, Rasulullah pernah berhalusinasi mendatangi istrinya satu demi satu. Ternyata, hal itu tidak pernah terjadi.

Kepada Aisyah RA, Rasulullah mengatakan Allah telah memberikan jawaban atas pertanyaannya mengenai apa yang sedang terjadi. Jawaban itu disampaikan dua malaikat.

"Aku kedatangan dua laki-laki, salah seorang duduk di sisi kepalaku, seorang lainnya duduk di sisi kakiku," kata Rasulullah.

Salah seorang malaikat memberitahu, Rasulullah sedang terkena sihir, sedangkan pelakunya adalah Labid bin Al Asham.

Malaikat itu juga mengatakan Labid melakukan sihir menggunakan sisir dan rambut Rasulullah serta kulit mayang kurma jantan. Benda-benda itu diletakkan di dalam sumur Dzarwan.

Keesokan harinya, Rasulullah meminta Ammar bin Yasir dan beberapa sahabat untuk melihat isi sumur Dzarwam. Mereka mendapati air di sumur itu berwarna merah kecoklatan sedangkan mayangnya terlihat menyerupai kepala setan.

Satu riwayat menyebut Rasulullah meminta benda-benda itu dibiarkan tetap berada di dalam sumur dan tidak diangkat karena sudah disembuhkan Allah. Rasulullah juga tidak mau menyebar keburkan seseorang, lalu meminta sumur itu ditutup.

Riwayat lain menyebutkan benda itu diangkat dari dalam sumur lalu dibakar. Kemudian muncul tali dengan 11 simpul yang sulit dibuka.

Ketika itu, turun wahyu berupa Surat Al Falaq dan An Nas. Setiap kali Rasulullah selesai membaca dua surat itu, satu simpul terbuka. Rasulullah terus membacanya hingga semua simpul terurai.

Sejak saat itu, Rasulullah selalu membaca dua surat tersebut yang dikenal dengan muawwidzatain sebelum tidur. Surat tersebut untuk melindungi diri dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti sihir.

Pun ketika Rasulullah sakit parah. Aisyah akan membacakan surat-surat tersebut dan mengusapkan tangannya pada tubuh Rasulullah.

Dalam bukunya The Great Episodes of Muhammad SAW, Said Ramadhan Al Buthy menyatakan sihir tersebut hanya menyerang tubuh luar Rasulullah. Tidak pernah bisa menyerang hati maupun keimanan Sang Nabi.

Rasulullah memang maksum atau bebas dari dosa. Namun begitu, Rasulullah juga manusia yang tidak bisa lepas dari penyakit.

Karena sihir itu pula, mengalami sakit parah. Dalam kondisi itulah Rasulullah mengalami halusinasi.

Sumber: Dream dan NUOnline.