Jumat, 06 September 2019 15:43

Cuaca Ekstrem, Ribuan Hektare Sawah di Jeneponto Gagal Panen

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Cuaca Ekstrem, Ribuan Hektare Sawah di Jeneponto Gagal Panen

Ribuan hektare area persawahan padi di beberapa titik di 11 kecamatan di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, mengalami gagal panen.

RAKYATKU.COM, JENEPONTO -- Ribuan hektare area persawahan padi di beberapa titik di 11 kecamatan di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, mengalami gagal panen.

Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto, Bambang Haryanto mengatakan, gagal panen terbanyak di Kecamatan Turatea.

Gagal panen tanaman padi terjadi akibat pergantian cuaca yang tidak menentu, atau kondisi ektsrem yang melanda Sulawesi Selatan, termasuk di Kabupaten Jeneponto.

"Di Jeneponto mengalami gagal panen, yang paling luas itu Kecamatan Turatea, dan menyusul Kecamatan Rumbia. Iya, hampir semua Kecamatan dengan luas 2.700 hektare," kata Bambang, Jumat (6/9/2019).

Kata dia, pihaknya juga masih terus memantau penyebab lain gagal panen padi tersebut. Menurutnya, masyarakat merasa sangat dirugikan dengan kondisi tersebut.

"Sementara kita kumpulkan data datanya, nanti akan kita sampaikan Kementerian Pertanian. Gagal panen di Jeneponto baru tahun ini yang terparah yang tersebar di 11 kecamatan," bebernya, kepada Rakyatku.com.

Sementara itu, salah satu petani, Hasna (32) warga Bontolaya, Desa Camba-camba, Kecamatan Batang mengatakan, petani mengalami gagal panen akibat lahan mengalami kekeringan, sehingga tanaman padi terganggu pertumbuhannya.

"Jadi tidak hanya yang kering lahan pertanian saja, sehingga petani gagal panen. Produksi panen tahun ini menurun. Selain itu kita juga menderita kekurangan air bersih," kata Hasna

Warga lain, Sukmawati Daeng Sunggu mengatakan, sebelumnya ia bisa memanen padi dalam satu petak sekitar 35 karung, namun kali ini mengalami penurunan akibat gagal panen. 

"Kalau saya, biasa panen 35 karung seperti tahun lalu. Namun saat ini saya hanya dapat 2 karung, itu untuk satu petak sawah. Air yang mengaliri sawah dari tadah hujan dan irigasi, namun sudah 5 bulan kering, air tidak mengalir," tuturnya.

Ia berharap agar pemerintah dapat memberikan perhatian khusus, akibat gagal panen tersebut. Dan melakukan perbaikan lain, termasuk yang tidak lancar mengalir.