Rabu, 04 September 2019 16:01

Pemprov Sulsel Target Buka 130 Kilometer Jalan Baru Hingga Desember

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Diskusi setahun kepemimpinan Nurdin Abdullah-Sudirman Sulaiman (Prof Andalan) , Rabu (4/9/2019). 
Diskusi setahun kepemimpinan Nurdin Abdullah-Sudirman Sulaiman (Prof Andalan) , Rabu (4/9/2019). 

Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sulsel, Rudy Djamaluddin yang juga Pelaksana Kepala Bappeda Sulsel.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sulsel, Rudy Djamaluddin yang juga Pelaksana Kepala Bappeda Sulsel menyampaikan, Pemprov Sulsel di bawah kepemimpinan Nurdin Abdullah dan Sudirman Sulaiman memberikan perhatian khusus pada daerah terisolasi.

Untuk mewujudkan hal itu, saat ini Pemprov Sulsel kata dia, sedang  membangun jalan baru di sejumlah daerah. Targetnya, hingga Desember 2019, ada 130 kilometer jalan baru yang dibuka. 

"Memang baru jalan kerikil, karena kita mau fungsional dahulu. Kalau langsung mulus, pasti pekerjaannya tidak bisa panjang jalannya, sehingga tidak bisa fungsional," ujar Rudy dalam diskusi setahun kepemimpinan Nurdin Abdullah-Sudirman Sulaiman, Rabu (4/9/2019). 

Rudy merincikan, jalan baru tersebut diantaranya ada di Seko, Luwu Utara. Kemudian ada juga jalan alternatif dari Bungoro, Pangkep ke Bone. Tidak ketinggalan akses baru dari Bua, Luwu ke Rantepao, Toraja Utara. 

"Dengan koneksitas itu, pertumbuhan ekonomi baru akan tumbuh di wilayah yang dilewati itu. Masyarakat tentu juga akan semakin mudah dalam memasarkan hasil bumi mereka," terang Rudy. 

Guru Besar Unhas itu melanjutkan, untuk memaksimalkan semua pekerjaan itu, Nurdin bersama Sudirman memberikan porsi anggaran besar. Ia mencontohkan, jika biasanya Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi hanya mendapat alokasi Rp320 milia pertahun, mulai 2019 meningkat tajam menjadi Rp600 miliar lebih. Naik dua kali lipat. 

Tak hanya itu, Pemprov Sulsel juga memberikan bantuan keuangan untuk daerah. Dominan diperuntukkan pada infrastruktur. 

Menurut Rudy, target dalam tiga sampai empat tahun ke depan, semua jalan di Sulsel mantap. Saat ini, sesuai penilaian Kementerian PUPR, kondisi jalan mantap Sulsel baru pada posisi 52 persen. 

"Sementara untuk jalan nasional itu sudah pada posisi 92 persen. Kita sudah jauh tertinggal, tetapi insyaalah kita bisa maksimalkannya ke depan," ungkapnya. 

Untuk memaksimalkan kinerja pada sektor infrastruktur, Rudy menyampaikan, Sulsel sedikitnya masih butuh dana Rp9 triliun. Jika hanya mengandalkan APBD, tentu tidak bisa. Makanya, pemprov juga terus berupaya membujuk pusat agar bisa mengucurkan anggaran untuk Sulsel. 

"Saya pikir Pak Gubernur sudah menyampaikan pada beberapa kali kesempatan. Tahun 2020, kita sudah dijanjikan anggaran Rp1 trilun. Kita kawal bersama-sama, semoga janji itu terealisasi," harapnya. 

Pembicara lainnya, Herman Heizer, banyak memberikan pujian terhadap kinerja dan sikap Nurdin dan Sudirman. Hanya saja, Herman menyampaikan data jika tingkat kepuasan masyarakat masih cukup rendah. Angkanya masih pada kisaran 40 persen. 

"Perlu ada tim yang bisa mendekatkan gubernur dengan media. Supaya informasi bisa tersebar luas, sehingga masyarakat bisa tahu kinerja pemprov," ujar Herman. 

Di sisi lain, Herman berharap, kunjungan atau perjalanan gubernur ke luar negeri agar betul-betul dimaksimalkan untuk melobi investor. Hanya saja, ia minta agar pengusaha lokal juga diberikan porsi khusus agar bisa ikut berkembang.