RAKYATKU.COM - KetuaKetua United Liberation Movement for West Papua (ULWMP), Benny Wenda disebut-sebut sebagai aktor di balik kerusuhan Papua.
Benny Wenda merupakan tokoh Papua yang memiliki pengaruh cukup kuat. Benny kerap kali menyebarkan informasi palsu, khususnya ke luar negeri.
"Kalau Benny Wenda ini sejak dulu aktivitasnya sangat tinggi, sangat memahami luar negeri termasuk memberikan informasi palsu, dan kita sudah tahu memang. Mereka selalu melakukan provokasi di luar negeri, seakan-akan Indonesia tidak mengurus Papua-Papua Barat," kata Menko Polhukam Wiranto.
Menurut Wiranto, Benny Wenda bagian dari konspirasi untuk menjatuhkan citra pemerintah Indonesia. Benny menggambarkan seolah-olah pemerintah menelantarkan rakyat Papua.
"Saya kira benar Benny Wenda adalah bagian dari konspirasi untuk masalah ini, tetapi kita harus lawan dengan kebenaran, fakta dan biasanya provokasi yang tidak benar dan menyesatkan, hanya dapat dibantah dengan fakta," ujar Wiranto.
Sementara itu, Benny Wenda menilai, tudingan sebagai provokator dibelakang kerusuhan yang terjadi di Kota Jayapura, Papua pekan lalu sebagai hal yang biasa.
“Itu sudah biasa. Pasti pemerintah Indonesia akan menuduh saya atas setiap kejadian yang berkaitan dengan aspirasi rakyat Papua yang ingin merdeka,” ungkap Benny Wenda kepada laman Jubi.
Wenda mengatakan sebaiknya Pemerintah Indonesia fokus pada upaya penanganan persoalan Papua daripada melempar tuduhan yang tidak bisa dibuktikan secara transparan dan akuntabel.
Ia juga menyinggung tindakan Pemerintah Indonesia paska aksi demo selama dua pekan terakhir dengan menangkapi aktivis-aktivis pro demokrasi, melarang aksi demonstrasi dan menyebarkan informasi yang tidak benar, informasi palsu dan hoax sebagai ketidakmampuan pemerintah Indonesia mengatasi persoalan Papua.
Salah satu contohnya adalah insiden Deiyai yang jelas menewaskan delapan orang namun Kepolisian Indonesia mengatakan dua orang saja.
“Bahkan mereka katakan kena panah pendemo. Padahal terbukti sekarang mereka kena peluru tajam. Siapa yang punya senjata saat itu? Ada rekaman video yang menunjukkan polisi menembakan senjata kearah masyarakat,” ungkap Wenda.
Wenda menambahkan, kekerasan polisi, militer dan milisi terhadap rakyat Papua seperti ini semakin mendorongnya dan orang rakyat Papua lainnya untuk menuntut kemerdekaan.
Apa yang terjadi dalam dua pekan terakhir di Papua kata Wenda, telah menarik perhatian masyarakat internasional karena media internasional sangat masif menulis setiap peristiwa yang terjadi di Papua.
“Persoalan Papua ini bukan lagi persoalan domestic Indonesia tapi persoalan komunitas internasional,” pungkasnya.