RAKYATKU.COM – Malindo Air secara resmi menunjuk Captain Mushafiz bin Mustafa Bakrie sebagai Chief Executive Officer (CEO) Malindo Air. Dia mulai bekerja pada 23 September 2019.
Head of PR & Communications Malindo Air, Andrea Liong mengatakan, Captain Mushafiz akan menggantikan CEO sebelumnya, yaitu Chandran Rama Muthy.
Chandran akan menempati jabatan yang berfungsi dalam mengambil peran baru di lingkungan Lion Air Group sebagai Group Strategic Director.
Chandran dalam pandangan bisnis ke depan ditugaskan mendorong sinergi Lion Air Group yang lebih besar dengan mengawasi perkembangan baru dan arahan strategis terhadap lima maskapai penerbangan (AOC – Air Operation’s Certificates) bersama-sama dalam menerapkan sistem manajemen keuangan dan mengembangkan bisnis.
"Namun, Chandran tetap menjadi pemegang saham dari Malindo Airways Sdn Bhd," jelas Andrea Liong dalam keterangan tertulis yang diterima Rakyatku.com, Senin (2/9/2019).
Saat ini, Captain Mushafiz adalah Direktur Keselamatan, Keamanan, dan Kualitas (Safety, Security and Quality) dari Thai Lion Air, maskapai penerbangan berbiaya hemat atau rendah berada di bawah naungan Lion Air Group yang berbasis di Don Mueang, Thailand.
Captain Mushafiz memulai kariernya sebagai pilot terlatih dari Australia Aviation School, Adelaide dan telah mengoperasikan berbagai jenis pesawat termasuk varian Boeing 737, dan Boeing 777.
Pada 2013, Captain Mushafiz mengawali perjalanan karier bersama Lion Air Group dari Malindo Air sebagai salah satu pilot pertama dan memainkan peranan penting sebagai pilot manajemen.
Kemudian, pada tahun yang sama, Captain Mushafiz juga diperbantukan ke Thai Lion Air yang saat itu merupakan airlines baru.
Captain Mushafiz sudah memegang berbagai peran operasional termasuk sebagai wakil direktur operasi penerbangan. Ia membawa lebih dari 40 tahun pengalaman penerbangan sebagai pilot, manajemen maskapai, instruktur dan penguji.
Malindo Air saat ini melayani lebih dari 1.400 penerbangan setiap pekan di seluruh jaringan dari 57 destinasi yang terus berkembang dan tersebar di 16 negara Asia sejak Maret 2013 dari KLIA dan Subang, Malaysia.
Maskapai ini memiliki kekuatan armada seperti 14 ATR72-600 dan 29 Boeing 737NG. Malindo Air mempekerjakan hampir 5.000 karyawan dengan 100 persen Malaysian crew.
Lion Air Group terdiri dari lima AOC, yaitu Lion Air, Batik Air dan Wings yang beroperasi di Indonesia, Malindo Air dan Thai Lion Air yang masing-masing beroperasi di Malaysia dan Thailand, serta fasilitas perawatan pesawat yang telah memiliki sertifikat di Batam.
Jumlah total armada dari Lion Air Group lebih terdiri atas 316 pesawat yang mengoperasikan lebih dari 11.100 penerbangan setiap pekan.
Malindo Air bekerja sama Turkish Airlines, Lion Air, Batik Air, serta mitra interlining ke Xiamen Air, All Nippon Airways (ANA), Qatar Airways, Etihad Airways dan Oman Air.
Sepanjang operasional, Malindo Air telah memenangkan Airline Passenger Experience Association (APEX) 2019 dan “The Exquisite Pic Award” oleh Best International Flight Ad of “The Exquisite Pic Award” by Thomas Edison Advertisement (TEA) Awards.
Sebelumnya, memperoleh penghargaan Airline Passenger Experience Association (APEX) 2018 Four Star Major Regional Airline Recognition dan Malaysia Best Employer Brand Awards 2018, CAPA’s 2016 Asia Pacific Regional Airline of the Year, New Comer of the Year, Australia 2016/17 by Expedia.com., TOP Recognition - Malaysia SME® Preferred Airline Partner, Airline of the Year (Passenger) at the KLIA Awards 2014 and Top Performing Airline 2015 by Travelport.